Kasus Hepatitis Akut Miterius Terdeteksi di Enam Provinsi Indonesia, Paling Banyak di Jakarta

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Kasus hepatitis akut misterius di Indonesia tersebar di enam provinsi, paling banyak di DKI Jakarta.

Menurut Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Mohammad Syahril jumlah kasus penyakit yang banyak menyerang balita tersebut ditemukan 14 kasus.

“Dugaan kasus hepatitis akut itu terdeteksi di 6 provinsi,” kata Syahril di di Gedung Adhiyatma Kemenkes RI, Jakarta Pusat, Rabu 18 Mei 2022.

Keenam provinsi itu adalah Sumatra Utara satu kasus (pending klasifikasi), Sumatera Barat 1 kasus (pending klasifikasi), dan Jambi 1 kasus (pending klasifikasi).

Sementara di DKI Jakarta terdiri dari satu kasus probable dan tujuh kasus pending klasifikasi.

Terakhir di Jawa Timur terdapat tiga kasus (pending klasifikasi).

Sementara dari klasifikasi usia, penyakit itu ‘menyerang’ anak-anak balita dengan jumlah tujuh kasus.

Sedangkan pada anak usia 6-10 Tahun terdapat dua orang sedangkan di kelompok anak 11-16 Tahun lima orang.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini