Kasus Diduga Cacar Monyet Dirawat di Pontianak

Baca Juga

MATA INDONESIA, PONTIANAK – Satu kasus yang diduga cacar monyet (monkeypox) ditemukan di Pontianak, Kalimantan Barat.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalbar, Hary Agung TJ mengatakan pasien itu berasal dari Kota Singkawang.

Pasien tersebut dirawat RSUD Soedarso Pontianak sejak 14 Juni 2022.

Harry mengungkap pasien cacar monyet tersebut mengalami gejala seperti cacar biasa pada umumnya.

Menurut catatan WHO, saat ini tercatat 790 negara terjangkit penyakit tersebut dan menaikkan status menjadi Sedang.

“Ciri-ciri cacar monyet memang agak lebih parah dari cacar biasanya, karena benjolan berisi airnya lebih banyak dari cacar biasa, dengan gejala demam, lemah, menggigil dan sebagainya tetapi tidak sampai menyebabkan yang fatal,” ujar Hary.

Di mengungkapkan penularan cacar monyet bisa dari binatang mengerat, seperti tikus, tupai dan termasuk dari monyet itu sendiri, yang disebabkan oleh gigitan atau cakaran dari hewan tersebut.

Penularannya bisa melalui percikan air liur. Pasien harus segera diisolasi agar tidak menulari orang lain.

Tetapi, menurut dia, cacar monyet jarang terjadi komplikasi sehingga gejalanya ringan.

Penyakit itu menurutnya bisa dicegah dengan imunisasi dasar yang lengkap dan menerapkan pola hidup bersih agar terhindar dari kuman dan virus.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini