Kasus Covid-19 Melonjak Tinggi, Jakarta, Banten dan Bali Harus Terapkan PPKM Level 4

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Kasus Covid-19 di DKI Jakarta, Banten dan Bali menurut Kementerian Kesehatan sudah masuk pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Level 4 karena meningkat drastis.

“Lebih dari 150 kasus per 100 ribu penduduk per minggu,” kata Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kementerian Kesehatan RI, Rabu 16 Februari 2022.

Varian Omicron menjadi pemicu tingginya kasus Covid-19 di Indonesia dan sudah mendominasi varian virus corona yang bersirkulasi di masyarakat.

Menurut Nadia, penyebaran kasus mingguan Covid-19 lebih cepat 68 persen dibanding sebelum penyebaran varian Omicron.

Dia mengungkapkan, kasus varian Omicron secara nasional sekarang sudah mencapai 98 persen dari total kasus Covid-19 di Indonesia.

Penularannya 4 hingga 5 kali dari Delta, sehingga semakin banyak orang terinfeksi, baik tidak bergejala maupun bergejala.

Bahkan, orang yang sudah divaksinasi lengkap tetap bisa terinfeksi Omicron, tapi memiliki gejala ringan atau tidak bergejala.

Maka, selain mempercepat vaksinasi, masyarakat juga harus tetap patuh terhadap protokol kesehatan.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Stok BBM Dipertahankan Rata-Rata 20 Hari untuk Menjamin Kebutuhan Jelang Nataru

Oleh: Anggina Nur Aisyah* Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2025/2026, pemerintah menegaskankomitmennya dalam menjamin ketersediaan energi nasional melalui kebijakan strategismenjaga stok bahan bakar minyak pada rata-rata 20 hari. Kebijakan ini menjadi buktinyata kesiapan negara dalam mengantisipasi peningkatan kebutuhan masyarakatselama periode libur panjang, sekaligus memperkuat rasa aman publik terhadapkelangsungan aktivitas sosial, ekonomi, dan keagamaan. Penjagaan stok BBM tersebutmencerminkan perencanaan yang matang, berbasis data, serta koordinasi lintas sektoryang solid antara pemerintah, regulator, dan badan usaha energi nasional. Perhatian Presiden Prabowo Subianto terhadap kesiapan menghadapi arus Natal dan Tahun Baru memperlihatkan bahwa sektor energi ditempatkan sebagai prioritas utamadalam pelayanan publik. Presiden memastikan bahwa distribusi bahan bakar berjalanoptimal seiring dengan kesiapan infrastruktur publik, transportasi, dan layananpendukung lainnya. Pendekatan ini menegaskan bahwa pemenuhan kebutuhan energimasyarakat tidak hanya dipandang sebagai aspek teknis, melainkan sebagai bagian daritanggung jawab negara dalam menjaga stabilitas nasional dan kenyamanan publikselama momentum penting keagamaan dan libur akhir tahun. Langkah pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dengan mengaktifkan kembali Posko Nasional Sektor...
- Advertisement -

Baca berita yang ini