Kasus Covid-19 Meledak, Pemerintah Singapura Kerahkan Angkatan Darat

Baca Juga

MATA INDONESIA, SINGAPURA – Pemerintah Singapura mengerahkan tentara Angkatan Darat (AD) untuk membantu Kementerian Kesehatan (MOH) menangani lonjakan kasus Covid-19 yang didominasi oleh varian Omicron.

“Sekitar 100 tentara akan dilibatkan dalam pengerahan itu,” kata Menteri Pertahanan Ng Eng Hen dalam sebuah postingan di Facebook, melansir Channel News Asia, Jumat, 11 Februari 2022.

“Mereka akan meningkatkan call center nasional untuk memberikan panduan, menjawab pertanyaan, dan meyakinkan pasien Covid-19 dalam beberapa pekan ke depan,” sambung Ng.

Singapura melaporkan 10.686 kasus Covid-19 baru pada Kamis (10/2), serta satu kematian. Hingga Kamis, Singapura telah mencatat 439.640 kasus Covid-19 dan 882 kematian sejak awal pandemi.

Pada Minggu (6/2), MOH mengatakan departemen darurat rumah sakit melihat jumlah pasien yang tinggi, mengakibatkan antrian panjang dan waktu tunggu.

“Sebagian besar pasien itu tidak memerlukan perawatan darurat,” kata Kementerian Kesehatan, seraya menambahkan bahwa kunjungan yang tidak perlu seperti itu berisiko membahayakan standar perawatan untuk pasien lain yang benar-benar membutuhkan perhatian darurat.

Ia juga menyarankan masyarakat untuk mencari perawatan darurat di rumah sakit hanya untuk kondisi serius atau mengancam jiwa, seperti nyeri dada, sesak napas, dan pendarahan yang tidak terkendali.

“Ini memungkinkan mereka yang sakit parah yang membutuhkan perawatan darurat untuk ditangani dengan cepat. Ini juga membantu menjaga kapasitas rumah sakit kami bagi mereka yang benar-benar membutuhkan perawatan rumah sakit akut,” tuntas MOH.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Tiga Sapi Suspek PMK di Sentolo, Pemkab Kulon Progo Lakukan Penyuntikan Antibiotik dan Disinfeksi

Mata Indonesia, Kulon Progo - Dugaan Peyakit Mulut dan Kaki (PMK) terjadi di Kalurahan Demangrejo, Kapanewon Sentolo, Kabupaten Kulon Progo. Sebanyak tiga sapi diketahui suspek yang mengarah ke penyakit mematikan itu.
- Advertisement -

Baca berita yang ini