MATA INDONESIA, SUMUT – Erupsi Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Sumatra Utara pada Sabtu 8 Agustus 2020 lalu meninggalkan kerugian besar bagi petani.
Tercatat, 1.493 hektare areal tanaman rusak akibat tertutup abu vulkanik, dengan kerugian berkisar Rp 41 miliar.
“Areal pertanian yang rusak sekitar 1.483 hektare, terdiri dari 23 komoditas hortikultura dengan kerugian sekitar Rp 41 miliar,” ucap Kadis Pertanian Kabupaten Karo, Metehsa Karo-Karo, Selasa 11 Agustus 2020.
“Kenapa sampai segitu? karena banyak hitung-hitungannya seperti memakai tenaga kerja yang lebih banyak, dan penyemprotan yang harus lebih rutin,” ujarnya menambahkan.
Ia menjelaskan, kerusakan yang dimaksud bervariasi, mulai dari ringan hingga berat. Dampak parahnya, petani sampai gagal panen.
Di antara 23 komoditi pertanian terdampak, yang terparah mengalami kerusakan adalah lahan pertanian kentang. Tidak kurang 258 hektare areal tanaman ini rusak.
Dinas Pertanian sudah membuat sejumlah langkah, di antaranya dengan mengajak petani mulai membersihkan lahan mereka menggunakan blower penyemprot debu.