MINEWS, JAKARTA – Kubu pendukung calon presiden Prabowo Subianto pesimistis Kartu Pra-Kerja tidak memiliki nilai positif bagi pembangunan sumber daya manusia (SDM). Faktanya, tudingan tersebut tidaklah benar.
Menurut Direktur Relawan Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma’ruf, Maman Imanulhaq mengatakan Kartu Pra-Kerja sangat bermanfaat untuk tamatan SMK. Yakni bertujuan menguatkan kembali SDM Indonesia yang punya daya saing.
Bahkan program ini pun sudah dicoba oleh Menteri Ketenegakerjaan Hanif Dhakiri. Salah satunya dengan membuat beberapa Balai Latihan Kerja (BLK) yang konsepnya sama dengan yang akan dilakukan di program Kartu Pra-Kerja.
Dalam program tersebut, sejumlah santri dari pesantren diberangkatkan ke Jepang untuk diberi pelatihan dengan waktu yang tidak lama, yaitu selama 3 bulan. Artinya kartu ini menguatkan kembali SDM Indonesia yang siap memasuki wilayah-wilayah kerja di persaingan Global,”
“Sehingga uang negara pun tidak akan tersedot banyak. Targetnya di tahun 2020 sekitar 2 juta santri akan mengikuti pelatihan. Itu penting, pertama adalah untuk memberikan skil atau kemampuan vokasi yang lebih, yang tidak didapatkan di sekolah atau didapat di sekolan namun belum optimal,” kata Maman di Jakarta, Rabu 6 Maret 2019.
Jika Kartu Pra-Kerja memberikan kesempatan dan optimisme kepada lulusan SMK dan orang-orang yang di-PHK karena bidang kerjanya terhapuskan akibat revolusi industri 4.0. Program ini, lanjut dia, menjadi kesempatan yang menarik bagi mereka.
“Nantinya tidak ada orang yang nganggur nantinya, tidak ada orang yang menunggu kerja tapi mereka dilatih untuk memiliki skill dan profesionalisme, sehingga bisa bersaing di dunia global. Dan yang dilatih itu adalah sesuai kebutuhan, jadi kebutuhan lapangannya apa? Kemudian mereka di didik untuk poin itu,” ucapnya.