Kapolri Tak Ragu Jika Harus Pecat 500 Anggotanya Demi Selamatkan Institusi

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo menegaskan tidak ragu memecat 500 anggota Polri sekalipun jika mereka merusak institusi Bhayangkara Negara itu.

“Kami (Polri) tidak ragu memecat 30, 50 bahkan 500 anggota Polri yang merusak institusi untuk menyelematkan lebih 400 ribu anggota Polri yang telah berbuat baik,” ujar Listyo di hadapan anggota Komisi III DPR RI, Senin 24 Januari 2022.

Menurut Listyo, itu adalah tekad yang ditanamkan untuk membuat kinerja Polri mendapat kepercayaan masyarakat.

Polri akan terus menerima kritik terutama hasil suvei sebagai bahan evaluasi untuk memperbaiki kinerja.

Kapolri juga menegaskan akan keluar dari zona nyaman agar bisa mengubah Polri menjadi institusi yang berkinerja baik.

Pada Tahun 2022, Listyo menegaskan akan mengubah Polri menjadi institusi PRESISI tahap kedua.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Mengapresiasi Keberhasilan TNI Tembak Mati Anggota OPM Egianus Kogoya

Oleh : Loa Murib Keberhasilan Tentara Nasional Indonesia (TNI) dalam menindak tegas Kelompok OrganisasiPapua Merdeka (OPM) Kodap III Ndugama pimpinan Egianus Kogoya patut mendapatkanapresiasi yang tinggi. Langkah tegas ini menjadi cerminan komitmen negara dalam menjagakeutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), sekaligus melindungimasyarakat Papua dari ancaman kekerasan yang kerap dilakukan kelompok separatis. Operasipenindakan oleh TNI di Kampung Aleleng, Distrik Tangma, Kabupaten Yahukimo bukansekadar respons militer, tetapi juga bagian dari upaya mengembalikan ketenangan warga sipildi Papua Pegunungan. Aksi brutal OPM sebelumnya telah mengganggu stabilitas dan menimbulkan luka mendalam, termasuk pembunuhan terhadap para pekerja pembangunan gereja di Wamena. Tak hanya itu, kelompok ini juga terlibat dalam perusakan hutan untuk ladang ganja ilegal, sebuah aktivitasyang menunjukkan bahwa tindakan mereka tidak lagi sekadar bernuansa ideologis, namunjuga merusak ekosistem dan tatanan sosial di daerah tersebut. Dalam konteks ini, langkahTNI hadir sebagai bentuk perlindungan negara terhadap warga yang selama ini hidup dalamketakutan. Informasi dari masyarakat menjadi kunci dalam keberhasilan operasi tersebut. Saat aparatmemperoleh laporan tentang keberadaan empat anggota OPM...
- Advertisement -

Baca berita yang ini