Kapolres TTU Gelar FGD dengan Wartawan untuk Cegah Berita Hoax tentang Penyesuaian Harga BBM

Baca Juga

MATA INDONESIA, KEFAMENANU – Kapolres TTU AKBP Moh. Mukhson S.H., S.Ik, M.H melakukan Focuss Group Discussion (FGD) terkait pencegahan berita hoax rencana penyesuaian harga BBM. Kegiatan ini digelar bersama kalangan wartawan di TTU dan beberapa LSM.

Dalam penyampaiannya, Kapolres TTU menjelaskan bahwa informasi terkait harga BBM harus terus dipantau.

“Saya sangat antusias untuk menunggu pengumuman kenaikan harga BBM, sehingga saya berpikir kalo saya tidak pantau situasi, nanti ada apa-apa masyarakat panik, itu kita yang susah,” ujarnya di KM 4 Kefamenanu Coffe dari hati (KCS), Kamis 1 September 2022 malam.

Lebih lanjut ia menyatakan bahwa Polres TTU terbuka kepada siapapun dalam menyampaikan informasi terkait fenomena-fenomena sosial yang merugikan di TTU.

“Saya terbuka, kita penegakan hukum masih berjalan jadi kalo ada rekan-rekan wartawan yang dapatkan informasi terkait judi, narkoba perdagangan manusia, penyelundupan BBM silahkan sampaikan nanti kami akan bertindak apabila ada hasilnya rekan-rekan akan dikasih reward. Saya selalu tekankan bahwa untuk menilai seseorang jangan berdasarkan asumsi tapi berdasarkan fakta,” katanya.

Sementara Ketua INTAN TTU Joni Siki dalam kegiatan ini, menyampaikan harapannya mewakili awak media se-TTU.

“Harapan kami, semoga selalu terbuka ruang dialog bukan hanya melalui tatap muka tapi juga melalui pesan WhatsApp,” ujarnya.

Adapun kegiatan FGD ini menghadirkan Kapolres TTU, INTAN TTU dan Lakmas NTT.

Kontributor Minews.id : Emanuel Taena

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Perjuangkan Kesejahteraan Buruh dan Petani, Dani Eko Wiyono Siap Maju Calon Bupati Sleman Melalui Jalur Independen

Mata Indonesia, Sleman - Alumni aktivis 98 sekaligus aktivis yang selalu menyuarakan aspirasi buruh/pekerja Daerah Istimewa Yogyakarta, Dani Eko Wiyono ST. MT ini bertekad maju bakal calon bupati Sleman dalam Pilkada Sleman nanti. Dani menilai, hingga saat ini, mayoritas kehidupan buruh masih sangat jauh dari kata sejahtera. Buruh masih dianggap hanya sebagai tulang punggung ekonomi bangsa tanpa diperjuangkan nasib hidupnya.
- Advertisement -

Baca berita yang ini