Kapabilitas TNI-Polri Mampu Matikan Pergerakan KST Papua

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Kapabilitas aparat TNI-Polri untuk meredam pergerakan Kelompok Separatis dan Teroris (KST) Papua tidak perlu diragukan. Meski kelompok separatis tersebut memanfaatkan berbagai ‘medan’ namun kapabilitas TNI-Polri dinilai mampu mengatasi berbagai tantangan selama menghadapi kelompok separatis tersebut.

Pengamat intelijen dan keamanan Stanislaus Riyanta menilai bahwa isu keamanan di Papua tidak hanya perihal teknis semata melainkan banyak faktor. Maka, segala persiapan harus dilakukan sebelum menghadapi kelompok separatis tersebut.

“TNI terutama pasukan yang sudah terlatih dalam peperangan hutan tidak perlu diragukan kemampuannya. Namun kasus di Papua tidak semata hanya kemampuan teknis tetapi banyak faktor termasuk pertimbangan agar masyarakat tidak menjadi korban yang sering kali dijadikan tameng hidup oleh KST Papua,” kata Stanislaus kepada Mata Indonesia News, Sabtu 29 Januari 2022.

Terakhir, KST Papua melakukan penyerangan terhadap TNI Gome, Kabupaten Puncak, Papua pada Kamis 27 Januari 2022. Akibat serangan ini, seorang prajurit bernama Pratu Rahman gugur dan Pratu Saeful mengalami kondisi kritis.

Peristiwa ini sekaligus menandakan jika serangan KST Papua telah menyebabkan tiga orang prajurit TNI gugur. Mengingat, serangan sebelumnya sudah mengakibatkan dua prajurit TNI gugur yakni Serda Rizal dan Pratu Tupas Barazza.

Adapun prajurit yang menjadi korban serangan KST Papua itu adalah anggota Satgas Kodim YR 408/Sbh. Sementara itu Kapendam XVII/Cenderawasih Kolonel Inf Aqsha Erlangga menegaskan pasca tertembak, Pratu Rahman dan Pratu Saeful langsung dievakuasi menuju puskesmas setempat. Dokter di puskesmas menyatakan bahwa Pratu Rahman sudah meninggal dunia.

“Akibat penyerangan kembali ke Pos TNI, dua personel atas nama Pratu Rahman dan Pratu Saeful terkena tembakan kemudian dievakuasi ke Puskesmas Ilaga. Setibanya di Puskesmas Ilaga, korban Pratu Rahman dinyatakan meninggal dunia oleh dokter puskesmas,” kata Aqsha.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Jelang Penetapan Kenaikan UMK 2025, KSPSI Gunungkidul Minta Kenaikan UMK Minimal 10%

Mata Indonesia, Gunungkidul - Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) Gunungkidul masih menunggu rapat koordinasi lanjutan penetapan besaran upah minimum kabupaten dan terus mengawal penetapan UMK 2025 di Kab. Gunungkidul agar mencapai target minimal 10%.
- Advertisement -

Baca berita yang ini