Kahar Moezakir, Pahlawan Nasional yang Cetuskan Piagam Jakarta

Baca Juga

MINEWS.ID, JAKARTA – Melalui Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) Prof. KH Abdoel Kahar Moezakir juga berperan penting mencetuskan isi Piagam Jakarta yang berbunyi “Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluknya.”

Namun dengan alasan menjaga integrasi bangsa yang baru diproklamirkan Soekarno saat itu menghubungi Mohammad Hatta dan menemui wakil-wakil Islam untuk menghapus frasa pada Piagam Jakarta tersebut. Akhirnya diganti dengan frasa “Ketuhanan Yang Maha Esa”

Selain perumus Piagam Jakarta, Kahar Moezakir juga dikenal sebagai cendekiawan muslim yang berperan penting dalam dunia pendidikan Islam di Indonesia.

Pada tahun 1925, lelaki kelahiran Gading, Yogyakarta itu menempuh pendidikan di Fakultas Darul Ulum, Universitas Kairo.

Setelah dua tahun lulus dari Kairo, Abdoel Kahar menjadi dosen di Mu’allimin Muhammadiyah, Yogyakarta.

Selain itu, dia juga mulai aktif di organisasi Islam, Muhammadiyah. Di organisasi Moezakir ditempatkan di bidang pendidikan.

Di usianya yang ke-28, Moezakir terjun ke dunia politik dan bergabung dengan Partai Islam Indonesia (PII).

Sebagai orang yang ingin memajukan pendidikan Islam, Abdoel Kahar pun mendirikan Sekolah Tinggi Islam (STI) yang kini dikenal dengan nama Universitas Islam Indonesia (UII). Dia mendirikan sekolah itu bersama Mohammad Hatta.

Selain itu, Moezakir juga mendirikan Perguruan Tinggi Agama Islam Yogyakarta yang saat ini dikenal dengan nama UIN Sunan Kalijaga.

Perannya dalam dunia pendidikan harus terhenti karena Abdoel Kahar terkena serangan jantung di usianya 65 tahun dan wafat pada 2 Desember 1973 di kota Gede, Yogyakarta. Namun jasa-jasanya dalam memajukan pendidikan islam tidak pernah hilang sampai kapanpun.

Berita Terbaru

Survei Elektabilitas Bakal Calon Walkot Jogja yang Bertarung di Pilkada 2024, Sosok Ini Mendominasi

Mata Indonesia, Yogyakarta - Menjelang Pilkada 2024 di DIY, sejumlah lembaga survei sudah bergeliat menunjukkan elektabilitas para bakal calon Wali Kota dan juga Bupati. Termasuk lembaga riset Muda Bicara ID yang ikut menunjukkan hasil surveinya. Lembaga yang diinisiasi oleh kelompok muda ini mengungkap preferensi masyarakat Kota Jogja dalam pemilihan Wali Kota Jogja 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini