MATA INDONESIA, JAKARTA-Kuartal III-2021 ekonomi dalam negeri diprediksi Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Shinta Widjaja Kamdani masih berlanjut pada zona positif.
Prediksi dia, pada periode Juli-September 2021 ekonomi tumbuh lima persen year on year (yoy).
Prediksi dirinya lebih pesimistis dibandingkan proyeksi pemerintah yang berhadap ekonomi bisa tumbuh di kisaran 5,8 persen hingga 7 persen year on year (yoy) pada kuartal III-2021.
“Tetapi pertumbuhannya sepositif apa kita belum tahu karena sangat tergantung pada pengendalian pandemi dan kebijakan yang diambil pemerintah saat ini,” katanya.
Menurutnya, ekonomi bisa tumbuh lima persen pada kuartal III-2021 asalkan pemerintah mengeluarkan kebijakan yang kondusif terhadap pemulihan dan normalisasi kegiatan ekonomi.
Termasuk pengendalian pandemi yang baik dan lancar, stimulus difokuskan untuk menggerakkan sektor riil, investasi dan ekspor digencarkan.
Sebelumnya, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan, lonjakan kasus virus corona dalam beberapa hari terakhir dapat mempengaruhi pemulihan ekonomi baik di kuartal II-2021 maupun kuartal III-2021.
Sebab, Covid-19 akan menghambal mobilitas masyarakat yang ujungnya berdampak terhadap konsumsi rumah tangga.
Sri Mulyani memprediksi pertumbuhan ekonomi pada kuartal II-2021 berkisar 7,1 persen hingga 8,3 persen year on year (yoy). Sementara sepanjang tahun ini ditargetkan berada di rentang 4,5 persen sampai dengan 5,3 persen yoy.
“Ini seiring kenaikan Covid-19 harus hati-hati terutama proyeksi upper bound di 8,3 persen. Kuartal II kita berhadap terjadi pemulihan kuat, namun Covid-19 pada minggu kedua Juni akan mempengaruhi koreksi ini. Kalau Covid-19 bisa menurun, masih bisa berharap,” katanya.
Ia menyebutkan, pada Juni ini akan menentukan posisi pertumbuhan ekonomi kuartal II-2021. Sebab, pada April-Mei 2021, Sri Mulyani meyakini akan melonjak karena dibandingkan April-Mei 2020, basis ekonomi saat ini jauh lebih tinggi.