Kabar Baik! Rupiah Balik Menguat Sore Ini

Baca Juga

MINEWS, JAKARTA – Nilai tukar rupiah atas dolar AS ternyata berbalik menguat pada akhir perdagangan Senin, 25 November 2019. Mengutip data RTI Bussines, Rupiah ditutup di posisi Rp 14.075 atau turun 0,07 persen.

Direktur PT Garuda Berjangka Ibrahim mengatakan penguatan rupiah di awal pekan ini disebabkan oleh sejumlah sentimen yang datang dari luar maupun dari dalam negeri di antaranya sebagai berikut.

Pertama, ada sentimen positif datang dari rencana damai dagang antara AS dan Cina. Para investor mencerna komentar dari Presiden AS Donald Trump yang mengatakan akan ada pertemuan dengan Cina dalam waktu dekat dan ia juga diperkirakan tak akan menandatangani RUU demokrasi Hongkong sebagai bentuk ‘tak ikut campur’ urusan kenegaraan Cina.

“Ini meningkatkan harapan bahwa kedua belah pihak akan menandatangani kesepakatan perdagangan segera,” ujar Ibrahim sore ini.

Kedua, adanya peningkatan output manufaktur AS pada data yang dirilis pada bulan November ini. Selain itu, aktivitas layanan juga meningkat, menurut analisis IHS Markit, karena kedua indeks berada pada level tertinggi sejak April.

Ketiga, soal Brexit. Perdana Menteri Inggris Boris Johnson yang dari Partai Konservatif mengatakan akan ikut serta dalam jajak pendapat menjelang pemilihan 12 Desember mendatang. Ia pun berjanji untuk menyelesaikan Brexit dan membawa kesepakatan untuk meninggalkan Uni Eropa kembali ke parlemen sebelum Natal.

Sementara dari internal, sentimen yang menjadi pendorong laju rupiah datang dari upaya BI untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.

Di mana, pemerintah dan BI sudah melakukan berbagai cara untuk mengembalikan perekonomian yang sempat meredup akibat gejolak global akibat perang dagang fase I antara AS dan China yang belum jelas serta Brexit.

“Selain itu, BI hari ini juga melakukan intervensi di pasar valas dan obligasi dalam perdagangan DNDF membawa berkah bagi mata uang garuda walaupun data eksternal yang negatif sehingga mata uang rupiah di awal pekan kembali menguat dan penguatan ini menjadi yang terkuat di Asia,” kata Ibrahim.

Berita Terbaru

Tindakan OPM Semakin Keji, Negara Tegaskan Tidak Akan Kalah Lawan Pemberontak

Organisasi Papua Merdeka (OPM) banyak melancarkan aksi kekejaman yang semakin keji. Maka dari itu, negara harus tegas untuk tidak...
- Advertisement -

Baca berita yang ini