Junta Myanmar Bebaskan Pengunjuk Rasa Anti-Kudeta

Baca Juga

MATA INDONESIA, NAYPYIDAW – Junta Myanmar membebaskan ratusan pengunjuk rasa yang ditangkap selama penumpasan brutal sejak aksi demonstrasi pecah pada awal Februari. Namun, tidak ada pernyataan langsung dari mengenai angka pasti terkait tahanan yang dibebaskan.

Beberapa bus yang penuh dengan narapidana keluar dari penjara Insein Yangon pada Rabu (24/3) pagi waktu setempat, kata saksi mata, termasuk pengacara untuk beberapa narapidana.

“Semua yang dibebaskan adalah mereka yang ditangkap karena protes, juga penangkapan pada malam hari atau mereka yang keluar untuk membeli sesuatu,” kata seorang anggota kelompok penasihat hukum yang mengatakan bahwa ia melihat sekitar 15 bus yang membawa pengunjuk rasa.

Asosiasi Bantuan untuk Politik atau Assistance Association for Political Prisoners (AAPP) mengatakan, setidaknya 2 ribu pengunjuk rasa telah ditangkap dalam tindakan keras militer sejak kudeta.

Seorang guru di distrik Kyauktada mengatakan bahwa jalanan sepi, hanya petugas pengantar air yang terlihat beroperasi. Hal ini menyusul seruan aktivis anti-kudeta untuk melakukan mogok massal dan berdiam diri di rumah

Pemogokan itu terjadi sehari setelah staf di sebuah layanan pemakaman di Mandalay mengatakan kepada Reuters bahwa seorang gadis berusia 7 tahun tewas karena luka tembak aparat keamanan Myanmar.

Dengan begitu jumlah korban tewas di Myanmar hingga saat ini mencapai angka 275 orang dalam penumpasan berdarah, berdasarkan laporan AAPP.

Aparat keamanan Myanmar menembak ayahnya tetapi memukul gadis yang duduk di pangkuannya di dalam rumah mereka, kata saudara perempuannya kepada outlet media Myanmar Now.

Junta menghadapi kecaman internasional karena melakukan kudeta yang menghentikan transisi lambat Myanmar menuju demokrasi dan melakukan tindakan represif kepada warga yang menentang kudeta.

Juru bicara Junta, Zaw Min Tun menyalahkan pertumpahan darah pada para pengunjuk rasa dan mengatakan sembilan anggota pasukan keamanan juga tewas. Dia mengatakan pemogokan dan rumah sakit yang tidak beroperasi sepenuhnya telah menyebabkan kematian, termasuk dari COVID-19.

Para penentang pemerintahan militer secara teratur menyerukan pemogokan dan juga kampanye pembangkangan sipil, termasuk di antara pegawai negeri, yang telah melumpuhkan sektor perekonomian.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Stok BBM Dipertahankan Rata-Rata 20 Hari untuk Menjamin Kebutuhan Jelang Nataru

Oleh: Anggina Nur Aisyah* Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2025/2026, pemerintah menegaskankomitmennya dalam menjamin ketersediaan energi nasional melalui kebijakan strategismenjaga stok bahan bakar minyak pada rata-rata 20 hari. Kebijakan ini menjadi buktinyata kesiapan negara dalam mengantisipasi peningkatan kebutuhan masyarakatselama periode libur panjang, sekaligus memperkuat rasa aman publik terhadapkelangsungan aktivitas sosial, ekonomi, dan keagamaan. Penjagaan stok BBM tersebutmencerminkan perencanaan yang matang, berbasis data, serta koordinasi lintas sektoryang solid antara pemerintah, regulator, dan badan usaha energi nasional. Perhatian Presiden Prabowo Subianto terhadap kesiapan menghadapi arus Natal dan Tahun Baru memperlihatkan bahwa sektor energi ditempatkan sebagai prioritas utamadalam pelayanan publik. Presiden memastikan bahwa distribusi bahan bakar berjalanoptimal seiring dengan kesiapan infrastruktur publik, transportasi, dan layananpendukung lainnya. Pendekatan ini menegaskan bahwa pemenuhan kebutuhan energimasyarakat tidak hanya dipandang sebagai aspek teknis, melainkan sebagai bagian daritanggung jawab negara dalam menjaga stabilitas nasional dan kenyamanan publikselama momentum penting keagamaan dan libur akhir tahun. Langkah pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dengan mengaktifkan kembali Posko Nasional Sektor...
- Advertisement -

Baca berita yang ini