Jokowi: Unjuk Rasa Tolak Omnibus Law Ciptaker Karena Termakan Hoax

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Unjuk rasa penolakan omnibus law undang-undang Cipta Kerja (Ciptaker) karena disinformasi substansinya dan hoax di media sosial.

Saat ini, undang-undang itu masih memerlukan banyak peraturan pemerintah (PP) dan peraturan presiden (perpres) yang akan menyediakan jutaan lapangan kerja.

“Jadi setelah ini akan muncul PP dan Perpres, paling lambat tiga bulan setelah diundangkan,” ujar Presiden Jokowi saat menjelaskan UU Ciptaker, Jumat 9 Oktober 2020.

Saat pembahasan peraturan pelaksana tersebut, Jokowi menegaskan pemerintah mengundang masukan dari masyarakat agar peraturan itu menjadi baik.

Selain itu, Presiden juga membuka masukan dari daerah-daerah karena pemerintah yakin melalui UU Ciptaker jutaan pekerja dapat memperbaiki kehidupannya.

Jika masih ada yang tidak puas dengan Undang-Undang Ciptker ini silakan mengajukan uji materi ke Mahkamah Konstitusi.

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Jogja dan Sleman Waspada Lonjakan Sampah saat Libur Panjang, Malioboro dan Pusat Kuliner Jadi Perhatian

Mata Indonesia, Yogyakarta - Libur akhir bulan Januari yang bertepatan dengan Isra Miraj dan Imlek mengundang banyak wisatawan datang ke DI Yogyakarta. Hal itu segaris dengan produksi sampah yang meningkat.
- Advertisement -

Baca berita yang ini