MATA INDONESIA, JAKARTA – Terjawab sudah soal satuan tugas hadapi wabah virus corona Covid-19. Ternyata Satgas itu dipimpin langsung Presiden Jokowi dan dibentuk sudah lama.
“Sejak awal ‘task force’ (satuan tugas) sudah ada. Saya komandani sendiri, jelas? BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) mengkoordinatori tim reaksi cepat,” kata Presiden Joko Widodo, Jumat 13 Maret 2020.
Dia menyontohkan evakuasi warga negara Indonesia (WNI) di Wuhan yang diputuskan dalam dua hari merupakan salah satu kerja Satgas tersebut.
Dalam satgas tersebut ada juga tim reaksi cepat yang bertugas untuk mencegah penyebaran COVID-19.
Kerja reaksi cepat mencegah virus mewabah lebih besar melakukan pelacakan dari klaster kasus 01 dan 02, membuahkan hasil dari 80 orang lalu turun ke 10 orang dan bisa dilacak ada 4 orang dari klaster itu yang positif COVID-19, pengawasan dan isolasi pasien ‘suspect’ juga terus dilaksanakan.
Tim reaksi cepat itu dipimpin Kepala BNPB Doni Monardo dan menyiagakan rumah sakit tipe A. Selain itu ada juga tim untuk menjaga 135 pintu masuk negara baik di darat, laut, udara dengan mengerjakan protokol keamanan dan kesehatan.
Jokowi menegaskan, setiap ditemukan klaster baru tim reaksi cepat pasti langsung masuk dibantu intelijen BIN, Polri dan TNI.
Saya ambil contoh pasien 01 dan 02 setelah kita ketahui yang bersangkutan dalam 2 hari saya sudah dapat 80 nama yg berada di klaster ini dari tim reaksi cepat yang kita miliki maka Kementerian Kesehatan dibantu intelejen BIN dan intelijen di Polri mendapatkan nama-nama itu meski kita juga tahu virus memiliki kecepatan penyebaran yang sangat cepat.
Di Indonesia pemerintah menyatakan 34 orang positif terjangkit COVID-19 dengan 2 kematian sedangkan ada 12 orang masuk dalam kategori Pasien Dalam Pengawasan (PDP). Hingga sekarang telah ada 5 orang yang sembuh dari COVID-19 di Indonesia. Di Jepang, 9 WNI dari ABK Dream World dinyatakan sudah sembuh semua.
