Jokowi Gak Peduli Kaesang Dibully, Dia Punya Pandangan Begini

Baca Juga

MINEWS.ID, JAKARTA – Presiden Jokowi tidak pernah marah atau bertindak semena-mena ketika putra bungsunya Kaesang Pangarep dihujani bully-an dari netizen seperti saat bertakziah ke almarhumah Ibu Ani Yudhoyono. Ternyata Jokowi memiliki pandangan lain.

“Dibully buat dia itu dianggapnya bisa menaikkan brandingnya,” kata Jokowi di Jakarta.

Hal itu pula yang menurutnya menjadi strategi promosi bisnis si bungsu tersebut. Seperti diketahui Kaesang saat ini memiliki bisnis kuliner pisang dan kopi.

Jokowi sangat mengetahui sepak terjang Kaesang di media sosial. Tak jarang netizen gerah dengan sikap-sikap Kaesang.

Namun Jokowi menilai hal tersebut memang yang dicari Kaesang. Seperti diketahui Kaesang sangat rajin membalas postingan netizen di akun media sosialnya.

Dia juga sering sekali mempromosikan bisnis kulinernya melalui media sosial tersebut.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Generasi Muda Harus Jaga Nilai Kemerdekaan di Tengah Gempuran Budaya Pop

Oleh: Aulia Sofyan Harahap )* Seluruh generasi muda Indonesia harus terus menjaga nilai kemerdekaan meski di tengah adanya berbagai macam gempuran budaya pop, termasuk yang sedangmenjadi tren belakangan ini yakni anime One Piece. Menjelang peringatan Hari Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia, ruang digital terus ramai memperbincangkan adanya fenomena pengibaran bendera bajak lautdari serial anime One Piece.  Simbol tengkorak dengan topi jerami itu muncul di sejumlah lokasi, yang kemudianmenyulut pro dan kontra di tengah masyarakat. Sebagian menganggapnya sebagaibentuk ekspresi semata, namun sebagian lainnya justru menilai bahwa pengibaranbendera One Piece itu sebagai salah satu bentuk upaya provokasi yang berpotensimengaburkan nilai-nilai sakral kemerdekaan. Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat RI Ahmad Muzani merespons seluruh haltersebut dengan pandangan yang lebih moderat. Ia memandang bahwa tindakantersebut sebagai ekspresi kreatif dari masyarakat, terutama pada para generasimuda yang tengah hidup dalam era digital dan budaya global.  Meski begitu, ia tetap menegaskan bahwa sejatinya semangat kebangsaan yang dimiliki oleh seluruh masyarakat Indonesia tidak akan pernah tergantikan oleh apapun bahkan termasuk keberadaan budaya pop sekalipun. Muzani meyakinibahwa di balik simbol asing yang diangkat tersebut, seluruh masyarakat sejatinyatetap menyimpan Merah Putih dalam lubuk hati mereka. Senada dengan hal itu, politikus Andi Arief memandang bahwa pengibaran benderatersebut memang bukan sebagai bentuk pemberontakan, melainkan sebagai simbolharapan. Ia membaca tindakan itu sebagai protes yang muncul dari keresahan, namun tetap mengandung semangat untuk membangun Indonesia tercinta. Bagi sebagian kalangan, ekspresi semacam itu bukan berarti meninggalkan kecintaanpada tanah air, tetapi justru sebagai bentuk pencarian atas harapan yang lebih baikbagi bangsa. Sementara itu, Menteri Kebudayaan Fadli...
- Advertisement -

Baca berita yang ini