MINEWS, JAKARTA-Musim kemarau mulai melanda di sejumlah wilayah di Indonesia. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Klimatologi Bogor mengeluarkan peringatan dini ancaman kekeringan di daerah Jawa Barat.
Mereka menyebutkan, ada sejumlah daerah yang tidak hujan berturut-turut selama 31-60 hari sehingga berpotensi kekeringan. Yakni, di Bekasi utara, Karawang utara, Indramayu selatan, Cirebon, Majalengka, Garut utara, dan Sukabumi selatan.
“Untuk Kabupaten Indramayu, Cirebon, dan Majalengka, potensi kekeringan tersebar di sejumlah daerah,” kata Forecaster BMKG Stasiun Jatiwangi, Kabupaten Majalengka, Ahmad Faa Izyn, Rabu 12 Juni 2019.
Kekeringan saat ini sudah melanda lahan pertanian di sejumlah daerah di Kabupaten Indramayu. Dia menyebutkan, potensi kekeringan Kabupaten Indramayu terjadi di Gantar, Indramayu, Sukadana, Bondan, Bantar Huni, Jatibarang, Cikedung, Tugu, Terisi, Ujung Garis dan Tamiang.
Sementara di Kabupaten Cirebon, potensi kekeringan tersebar di Gegesik, Bunder, Luwung Kencana, Tukmudal, Setu Patok Selatan, Sindang Laut, Sedong, Wanasaba Kidul, Sindang Jawa, Cangkol, Walahar, Klangenan, Penpen, Mundu Mesigit, Pamengkang, Cibuluh, Karang Asem, dan Kepuh.
Sedangkan di Kabupaten Majalengka, potensi Kekeringan terjadi di Rentang, Banjaran, Rawa, Sunia, Leuweunggede, Talaga, Cikijing, Majalengka, Werasari, Cirenang, Maja, Bpp Kertajati, Raja Galuh, PG Jatitujuh, Kecamatan Jatitujuh, dan Bpp Jatiwangi.
Berdasarkan peta prakiraan curah hujan Dasarian II Juni 2019. Umumnya, curah hujan di Jawa Barat masuk dalam kategori rendah. Sedangkan curah hujan kriteria menengah, diprakirakan masih terjadi di sebagian kecil wilayah Bogor barat.
“Curah hujannya 0–50 mm. Sedangkan kategori menengah, curah hujannya 50–150 mm,” kata Faiz.
Dari informasi yang didapat, kekeringan mulai melanda kawasan pertanian di sejumlah daerah Kabupaten Indramayu. Seperti di Kecamatan Kandanghaur dan Losarang.
Ratusan hektare tanaman padi di Kecamatan Kandanghaur terancam tak bisa terselamatkan akibat kondisi kekeringan yang dinilai sudah parah. “Retakan tanahnya yang kering pun sudah lebar sekali,” kata Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Kecamatan Kandanghaur, Waryono.
Waryono menyebutkan, tanaman padi yang mengalami kekeringan parah juga terancam puso. Lokasinya tersebar di Desa Karangmulya seluas 261 hektare, Desa Karanganyar sekitar 300 hektare, Desa Wirapanjunan 225 hektare, dan Desa Wirakanan 100 hektare.