Jika Kita Disiplin dengan PPKM Darurat, Minggu Depan Kasus Covid19 Bisa Melandai

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Minggu depan diharapkan kurva Pandemi Covid19 sudah melandai karena mobilitas penduduk di Jawa dan Bali mulai menunjukkan penurunan meski belum sesuai rencana yaitu 20 persen atau lebih.

Menurut Koordinator pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Darurat, Luhut Binsar Panjaitan mobilitas itu dipantau melalui indikator mobilitas dan aktivitas masyarakat menggunakan Google Traffic dan Facebook Mobility serta Indeks Cahaya Malam.

“Hasil yang kami dapat selama periode 3 Juli – 10 Juli 2021, seluruh provinsi Jawa-Bali sudah menunjukkan penurunan mobilitas aktivitas masyarakat 10 persen-15 persen. Target kita sebenarnya 20 persen atau lebih,” ujar Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi tersebut, Senin 12 Juli 2021.

Penerapan di lapangan semakin baik dan berharap satu minggu mendatang mobilitas masyarakat semakin turun sesuai harapan kita.

Kami berharap penambahan kasus baru Covid19 jangan melebihi 30 ribuan kasus dan itu, menurut Luhut, sudah tampak dalam tiga hari terakhir. Penambahan kasus baru paling tinggi 38 ribuan lalu turun lagi menjadi 33 kasus baru.

Meski begitu, tingkat kesembuhan mengalami kenaikan yang signifikan jadi, Luhut mengharapkan minggu depan jika kita semua disiplin melaksanakan peraturan PPKM Darurat kurva pandemi di Indonesia mulai melandai.

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Komitmen Pemerintah Wujudkan Kemandirian Ekonomi Papua Melalui Lumbung Pangan Nasional

*) Oleh : Ratna Juwita Pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto telah menunjukkankomitmen kuat untuk melakukan pembangunan Lumbung Pangan Nasional di Kabupaten Merauke, Papua. Melalui program ini, diharapkan Papua tidak hanyamenjadi daerah yang mandiri dalam hal pangan, tetapi juga menjadi motor perekonomian yang memberikan dampak positif bagi seluruh masyarakat.  Sejak diluncurkan, program Lumbung Pangan Nasional yang berbasis di KabupatenMerauke ini mendapat perhatian khusus dari berbagai pihak. Salah satunya adalahtokoh masyarakat adat Papua, Bonefasius Muenda, yang mengungkapkan bahwaPresiden Prabowo Subianto memiliki perhatian besar terhadap pembangunan di Papua. Menurut Muenda, upaya pemerintah untuk menjadikan Merauke sebagai Lumbung Pangan Nasional mencerminkan niat tulus Presiden Prabowo untuk menyejahterakanmasyarakat Papua. Hal ini tidak hanya terlihat dari kebijakan yang digulirkan, tetapijuga dari langkah konkret yang telah diambil untuk membangun infrastrukturpendukung, membuka lapangan pekerjaan, serta mendorong keterlibatan masyarakatdalam proses pembangunan. Menurutnya, program ini akan memberikan dampak langsung terhadap ekonomimasyarakat setempat, yang selama ini lebih banyak bergantung pada sektortradisional dan terbatas pada kegiatan pertanian subsisten. Melalui Lumbung Pangan Nasional, Merauke akan menjadi daerah yang tidak hanyamengelola hasil pertanian untuk kebutuhan lokal, tetapi juga untuk mendukungketahanan pangan nasional. Dengan lahan yang subur dan potensi besar dalamsektor pertanian, Merauke menjadi pilihan ideal untuk menjadi pusat produksi pangan, baik untuk konsumsi lokal maupun ekspor. Kemudian, Presiden Prabowo juga akan membangun sejumlah infrastrukturpendukung berupa dermaga di Wanam dan jalan sepanjang 135 kilometer dariWanam ke Muting. Infrastruktur tersebut akan memberikan akses bagi petani untukmengangkut alat-alat pertanian dan hasil panen. Dengan kondisi lahan yang rata dan berawa,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini