MATA INDONESIA, JAKARTA – Di tengah penetapan status darurat di Jepang karena kasus Covid-19 yang baru-baru ini meledak, khususnya di ibu kota Tokyo, muncul ketakutan masyarakat akan pelaksanaan Olimpiade 202.
Sebagai informasi, pemerintah Jepang dan Komite Olimpiade Internasional (IOC) pada Maret 2020 lalu menunda pelaksanaan gelaran olahraga terakbar itu selama satu tahun akibat pandemi Covid-19.
Olimpiade Tokyo rencananya baru akan dilaksanakan pada 23 Juli hingga 8 Agustus 2021 mendatang.
Masyarakat Negeri Sakura pun khawatir, gelaran ini justru menambah parah kasus Covid-19. Meskipun, Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga pada Kamis 7 Januari 2021 menyatakan bertekad untuk tetap menggelar Olimpiade tahun ini.
Jajak pendapat pada Desember 2020 lalu oleh stasiun penyiaran publik NHK menunjukkan, sepertiga penduduk Jepang mendesak pembatalan Olimpiade.
Dalam jajak pendapat yang sama, 31 persen responden memilih agar Olimpiade ditunda lagi. Hanya 27 persen yang mengatakan Olimpiade harus berjalan sesuai jadwal.
Kekhawatiran ini muncul, karena masyarakat ingin mengantisipasi masuknya Covid-19 dari negara lain. Apalagi, jika Olimpiade tetap dilaksanakan, 15 ribu atlet bakal datang ke Tokyo, itu belum termasuk ratusan hingga jutaan pendukung yang ikut berkunjung.