Jelang Natal-Tahun Baru, Harga Telur Meroket

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Menjelang Natal 2020 dan Tahun Baru 2021, sejumlah harga bahan pokok terus melambung naik, salah satunya telur ayam.

Di Depok, harga telur ayam menyentuh harga Rp 30.000 per kilogram dari yang sebelumnya berkisar Rp 21.000 per kilogram. Berdasarkan data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS), kenaikan harga telur ayam tertinggi berada di Provinsi Papua dengan harga mencapai Rp 42.000 per kilogram.

Padahal, berdasarkan Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 7 Tahun 2020, harga acuan telur ayam di tingkat konsumen hanyalah Rp 24.000 per kilogram.

Kepala Bidang Harga Pangan Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian (Kementan), Inti Pertiwi, memperkirakan kenaikan harga akan terus terjadi hingga awal tahun 2021.

Kementrian Perdagangan Republik Indonesia (Kemendagri), mencatat dalam sepekan terakhir kenaikan telur mencapai 8 persen. Meski setiap tahun saat menjelang Natal dan Tahun Baru harga telur melonjak naik, kenaikan tertinggi terjadi pada tahun ini.

Kenaikan harga tersebut disebabkan oleh beberapa faktor, salah satunya karena permintaan konsumen akan telur ayam sangat tinggi ditengah pandemi Covid-19.

Menurut Musbar Mesdi, Presiden Peternak Layer Nasional, konsumsi telur tahun ini cenderung meningkat, konsumsi per kapita naik menjadi 4 kg dari 15,7 kg per kapita menjadi 18,7 kg per kapita.

Di sisi lain, kenaikan ini disebabkan karena harga bibit ayam yang semakin mahal. Saat ini, harga day old chicken (DOC) atau anakan ayam yang berumur antara satu hingga empat belas hari, menyentuh harga diatas Rp 17 ribu per ekor.

Kenaikan DOC sudah terjadi secara bertahap sejak tahun 2018 lalu. Saat itu, harga DOC hanya berkisar Rp 6 ribu hingga Rp 7 ribu per ekor. Harga ini terus meroket naik hingga mencapai Rp 17 ribu.

Dengan begitu, DOC mengalami megalami kenaikan 40 persen dalam kurun waktu dua tahun. Menurut Musbar, kenaikan DOC tidak disadari oleh beberapa pihak, salah satunya Direktorat Perbibitan dan Produksi Kementan (Dirbitpro).

Dalam mengatasi harga telur naik, pemerintah diharapkan segera melakukan beberapa tindakan, seperti melakukan operasi pasar dan berkomunikasi dengan peternak guna menjaga ketersediaan pasokan dalam memenuhi permintaan yang tinggi.

Reporter: Diani Ratna Utami

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Stok BBM Dipertahankan Rata-Rata 20 Hari untuk Menjamin Kebutuhan Jelang Nataru

Oleh: Anggina Nur Aisyah* Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2025/2026, pemerintah menegaskankomitmennya dalam menjamin ketersediaan energi nasional melalui kebijakan strategismenjaga stok bahan bakar minyak pada rata-rata 20 hari. Kebijakan ini menjadi buktinyata kesiapan negara dalam mengantisipasi peningkatan kebutuhan masyarakatselama periode libur panjang, sekaligus memperkuat rasa aman publik terhadapkelangsungan aktivitas sosial, ekonomi, dan keagamaan. Penjagaan stok BBM tersebutmencerminkan perencanaan yang matang, berbasis data, serta koordinasi lintas sektoryang solid antara pemerintah, regulator, dan badan usaha energi nasional. Perhatian Presiden Prabowo Subianto terhadap kesiapan menghadapi arus Natal dan Tahun Baru memperlihatkan bahwa sektor energi ditempatkan sebagai prioritas utamadalam pelayanan publik. Presiden memastikan bahwa distribusi bahan bakar berjalanoptimal seiring dengan kesiapan infrastruktur publik, transportasi, dan layananpendukung lainnya. Pendekatan ini menegaskan bahwa pemenuhan kebutuhan energimasyarakat tidak hanya dipandang sebagai aspek teknis, melainkan sebagai bagian daritanggung jawab negara dalam menjaga stabilitas nasional dan kenyamanan publikselama momentum penting keagamaan dan libur akhir tahun. Langkah pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dengan mengaktifkan kembali Posko Nasional Sektor...
- Advertisement -

Baca berita yang ini