Jelang Kejuaraan Dunia 2022, Tim Bulutangkis Indonesia Dapat Suntikan Motivasi

Baca Juga

MATA INDONESIA, TOKYO – Tim Indonesia yang akan berlaga di ajang bulutangkis Kejuaraan Dunia 2022 pada 22-28 Agustus di Tokyo, Jepang, mendapat suntikan motivasi dan tambahan semangat.

Suntikan motivasi dan tambahan semangat datang dari Duta Besar Republik Indonesia di Jepang, Heri Akhmadi, yang secara khusus mengundang seluruh tim ke Wisma Kedutaan Besar di Tokyo.

Acara ramah-tamah sekaligus makan bersama ini begitu hangat. Menu masakan Indonesia yang disajikan seperti sop buntut dan tempe mendoan makin membuat rasa Indonesia semakin terasa.

Seluruh atlet, pelatih, dan ofisial pun tidak segan berbaur dengan jajaran KBRI. Mulai dari bermain bulutangkis hingga bernyanyi bersama.

“Saya menyadari bahwa Kejuaraan Dunia bulutangkis yang dilanjutkan dengan Japan Open ini sangat penting. Jadi saya mengundang tim ini sebagai bentuk menyemangati atlet-atlet,” ucap Heri.

“Kalau setiap kompetisi tentu adalah menang, juara. Tapi lebih dari itu saya berharap para atlet menjunjung tinggi sportivitas dan juga menampikan penampilan terbaik untuk Indonesia,” ujarnya.

Tim Indonesia yang diwakili Kabid Binpres PP PBSI Rionny Mainaky mengucapkan terima kasih yang teramat besar. Dia berharap anak-anak asuhnya lebih termotivasi.

“Kami mengucapkan terima kasih kepada Pak Dubes dan KBRI yang sudah mengundang tim untuk makan bersama hari ini. Bahkan dari kemarin sudah dijemput di bandara. Perhatian yang luar biasa,” kata Rionny.

“Semoga hal ini bisa membuat anak-anak lebih termotivasi untuk meraih prestasi terbaik. Kami mohon doa, restu, dan dukungan dari semua,” ungkapnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

MK Hapus Presidential Threshold 20%, DEMA UIN Sunan Kalijaga: Hak Politik danKedaulatan Rakyat Telah Kembali

Mata Indonesia, Yogyakarta - Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta merespon langkah Mahkamah Konstitusi yang telah mengabulkan gugatan yang diajukan oleh Enika Maya Oktavia, Enika Maya Oktavia, Faisal Nasirul Haq, dan Tsalis Khoriul Fatna. Mereka seluruhnya adalah mahasiswa sekaligus anggota Komunitas Pemerhati Konstitusi (KPK) Fakultas Syariah dan Hukum, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
- Advertisement -

Baca berita yang ini