Jelang Idul Adha, Harga Cabai Rawit Menggila di Level Rp 100 Ribu per Kg

Baca Juga

MINEWS, JAKARTA - Jelang Hari Raya Idul Adha 1440 Hijriyah, harga-harga kebutuhan dan komoditas di pasar mulai meroket. Salah satunya adalah cabai rawit yang saat ini bahkan lebih mahal dari cabai merah.

Pada Jumat 9 Agustus 2019, harga cabai rawit sudah tembus ke level Rp 100 ribu per kilogram. Bahkan, diprediksi harga itu akan terus meningkat pada Sabtu 10 Agustus 2019, tepat H-1 Idul Adha.

Seperti di Pasar Induk Tamin, harga cabai rawit sudah mencapai Rp 100 ribu per kg, dari yang sebelumya hanya Rp 80 ribu per kg. Sedangkan harga cabai merah mengalami penurunan hingga Rp 80 ribu per kg.

Melonjaknya harga cabai rawit disebut para pedagang karena banyaknya permintaan menjelang Idul Adha. Biasanya, harga cabai rawit selalu berada di bawah harga cabai merah.

Hal sama terpantau di Pasar Pasir Gintung. Cabai merah masih bertahan pada kisaran Rp 80 ribu sampai Rp 85 ribu bergantung jenis cabainya. Sedangkan cabai rawit melonjak tajam mencapai Rp 100 ribu per kg, sedangkan cabai rawit biasa Rp 90 ribu per kg.

Selain cabai, bawang merah dan bawang putih juga mengalami kenaikan. Harga bawang merah mencapai Rp 25 ribu per kg dari Rp 23 ribu, sedangkan bawang putih Rp 28 ribu per kg dari Rp 26 ribu, sedangkan bawang putih kating Rp 30 ribu per kg dari Rp 28 ribu.

Berita Terbaru

Percepat Digitalisasi Sekolah Rakyat, Pemerintah Jalin Kolaborasi Lintas Sektor

Oleh: Laras Indah Sari Pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto terus mengakselerasi upayadigitalisasi pendidikan nasional melalui program Sekolah Rakyat. Skema kolaborasi lintassektoral pun digencarkan untuk mewujudkan transformasi digital yang menyeluruh dalampelaksanaan program pendidikan bagi masyarakat miskin dan miskin ekstrem tersebut. Kementerian Sosial bekerja sama dengan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI untuk mempercepat digitalisasi tata kelola Sekolah Rakyat. Dukungan BNI akan mencakupsistem administrasi digital bagi siswa dan guru mulai dari proses penerimaan peserta didikbaru, kartu pintar siswa, absensi elektronik, hingga Learning Management System (LMS) yang terintegrasi.  Selain itu, BNI juga menyiapkan sistem pengelolaan penyaluran dana dari Kemensos kesekolah, payroll guru, transaksi mitra seperti catering dan laundry, serta dashboard monitoring keuangan sekolah yang seluruhnya menggunakan sistem cashless melalui QRIS dan BNIdirect. Menteri Sosial Saifullah Yusuf atau Gus Ipul menilai digitalisasi menjadi kunci penting untukmodernisasi tata kelola Sekolah Rakyat. Menurutnya, digitalisasi administrasi akan membuatpengelolaan sekolah menjadi lebih efisien, transparan, dan minim kebocoran anggaran.  Melalui dashboard, pemerintah dapat memantau langsung data absensi, konsumsi gizi siswa, hingga kondisi keuangan sekolah secara real-time. Sistem digital BNI diharapkan dapatsegera direalisasikan dan diuji coba agar bisa langsung digunakan pada masa orientasi siswayang dimulai pada 14 Juli mendatang. Saat ini, proses renovasi gedung telah rampung, guru telah disiapkan, dan langkah berikutnya ialah pemasangan alat, kartu siswa, sistem absensi, serta dashboard laporan yang terintegrasi. Program Sekolah Rakyat hadir sebagai bentuk intervensi pemerintah untuk memutus matarantai kemiskinan struktural melalui jalur pendidikan. Sekolah Rakyat dirancang khususmenjangkau anak-anak dari keluarga desil 1 dan 2 dalam Data...
- Advertisement -

Baca berita yang ini