Jaringan Pemasok Senjata KST Papua harus Ditumpas hingga Tuntas

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Insiden baku tembak yang terjadi antara para personel TNI Satgas Pamtas 403/WP dengan KST Papua mendapat tanggapan dari Wakil Ketua MPR Jazilul Fawaid.

Ia mengatakan, aksi KST Papua tersebut tak bisa dibiarkan berlarut-larut. Ia meminta agar TNI-Polri mengungkap pemasok senjata ke KST Papua.

”Menurut saya akar yang harus kita cari, satu di antaranya adalah jejaring mereka harus diputus. Termasuk jaringan untuk mendapatkan senjata,” ujarnya dalam keterangan resmi, Selasa 14 September 2021.

Anggota Komisi III DPR RI tersebut juga menilai konflik yang dibuat oleh KST Papua sudah berlangsung lama dan berulang. Menurutnya, itu menunjukkan bahwa pola pemetaan lapangan, mitigasi dan antisipasi yang dilakukan oleh aparat keamanan masih kurang canggih.

Ia juga menjelaskan bahwa dalam hal suplai senjata dan jenis senjata yang dipakai KST Papua, tidak mungkin senjata yang dipakai diproduksi di Papua.

“Mereka bukan kelompok yang terlalu besar, mestinya TNI yang sedemikian besar bisa menumpas ini sampai ke akar-akarnya sehingga tidak terus muncul setiap tahun, setiap musim. Salah satunya mencari otak dan penyuplai senjata darimana mereka mendapatkan senjatanya,” katanya.

Selain itu, Gus Jazil juga menyarankan agar perlu ada pendekatan lain, yakni pendekatan kemanusiaan, kebudayaan, dan kesejahteraan. Pendekatan tersebut sebagaimana yang dilakukan Presiden ke-4 RI, KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur).

“Itulah yang saya sebut pendekatannya harus holistik, haru menyeluruh,” ujarnya.

sebagai informasi, terjadi kontak senjata antara personel Pos Kiwirok Satgas Pamtas 403/WP dengan KKB Ngalum-Kupel pimpinan Lamek Taplo dan aksi pembakaran fasilitas umum serta pemukiman warga pada Senin, 13 September 2021.

Personel Pos Pamtas Yonif 403/WP yang mengalami luka tembak di lengan kanan atas nama Prada Ansar. Ia tertembak dua butir amunisi menembus tulang.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Stok BBM Dipertahankan Rata-Rata 20 Hari untuk Menjamin Kebutuhan Jelang Nataru

Oleh: Anggina Nur Aisyah* Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2025/2026, pemerintah menegaskankomitmennya dalam menjamin ketersediaan energi nasional melalui kebijakan strategismenjaga stok bahan bakar minyak pada rata-rata 20 hari. Kebijakan ini menjadi buktinyata kesiapan negara dalam mengantisipasi peningkatan kebutuhan masyarakatselama periode libur panjang, sekaligus memperkuat rasa aman publik terhadapkelangsungan aktivitas sosial, ekonomi, dan keagamaan. Penjagaan stok BBM tersebutmencerminkan perencanaan yang matang, berbasis data, serta koordinasi lintas sektoryang solid antara pemerintah, regulator, dan badan usaha energi nasional. Perhatian Presiden Prabowo Subianto terhadap kesiapan menghadapi arus Natal dan Tahun Baru memperlihatkan bahwa sektor energi ditempatkan sebagai prioritas utamadalam pelayanan publik. Presiden memastikan bahwa distribusi bahan bakar berjalanoptimal seiring dengan kesiapan infrastruktur publik, transportasi, dan layananpendukung lainnya. Pendekatan ini menegaskan bahwa pemenuhan kebutuhan energimasyarakat tidak hanya dipandang sebagai aspek teknis, melainkan sebagai bagian daritanggung jawab negara dalam menjaga stabilitas nasional dan kenyamanan publikselama momentum penting keagamaan dan libur akhir tahun. Langkah pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dengan mengaktifkan kembali Posko Nasional Sektor...
- Advertisement -

Baca berita yang ini