Jangan Lengah! Ternyata Jenis Serangga Ini Bisa Sebarkan Virus Corona

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-Sebuah penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Parasites and Vectors menyebutkan, lalat bisa menyebarkan virus corona selama 24 jam setelah terinfeksi. Mengutip dari Best Life, hasil penelitian itu didapat dari studi para peneliti di Kansas State University.

Penelitian dilakukan dengan cara memberikan paparan virus corona pada lalat di dalam sebuah lab. Hasilnya, lalat menjadi salah satu serangga yang dapat membawa dan menyebarkan Covid-19 ke lingkungan sekitar.

Salah satu peneliti, Juergen Richt mengatakan, penelitian tersebut bermula dari keingintahuan para peneliti mengapa banyak orang terinfeksi virus corona tanpa alasan yang pasti.

Lalat digunakan sebagai bahan percobaan karena jenis serangga itu biasanya tertarik dengan cairan biologis.

Karena baru dilakukan dalam lab, masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk benar-benar membuktikan hal tersebut. Meski demikian, bukan berarti Anda menjadi tidak waspada terhadap keberadaan lalat.

Apalagi, selama ini sudah banyak penyakit yang disebarkan lalat. Misalnya, kolera, menyebarkan bakteri E. coli, dan typhoid fever.

Best Life menyebutkan, Anda bisa terinfeksi penyakit-penyakit itu setelah mengonsumsi makanan yang terkontaminasi. Berbeda dengan lalat, nyamuk adalah jenis serangga yang tidak bisa menyebarkan infeksi virus corona.

Namun, tetap berhati-hati terhadap gigitan nyamuk, ya. Bisa jadi nyamuk justru menyebabkan Anda mengalami penyakit yang lain, seperti demam berdarah dengue.

Untuk mencegah infeksi virus corona, langkah tepat yang perlu Anda lakukan secara disiplin adalah menerapkan protokol kesehatan. Selalu gunakan masker yang sesuai standar, jaga jarak dengan orang lain, dan rajin cuci tangan dengan sabun dan air mengalir.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Peningkatan Infrastruktur di Bali Bukti Komitmen Indonesia Siap Selenggarakan WWF 2024

World Water Forum Ke-10 di Bali pada 18-24 Mei 2024 diharapkan akan menghasilkan berbagai solusi masalah air termasuk sanitasi...
- Advertisement -

Baca berita yang ini