Jadi Presidensi G20, Indonesia Harus Dorong Kerjasama Perikanan untuk Ekonomi Biru

Baca Juga

MATA INDONESIA, PURWOKERTO – Sebagai pemegang Presidensi G20, Indonesia harus memanfaatkannya mendorong kerja sama bidang perikanan.

Hal tersebut penting didorong sebagai bagian dari konsep ekonomi biru.

Hal tersebut diungkapkan pengamat ekonomi perikanan dari Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto Teuku Junaidi, Kamis 3 Maret 2022.

“Kementerian Kelautan dan Perikanan mengusung konsep ekonomi biru yang berupaya mewujudkan keseimbangan antara dua aspek yaitu ekologi dan ekonomi,” kata Junaidi.

Dia mengungkapkan sebagai negara maritim, Indonesia memiliki banyak potensi sumber daya laut dan pesisir.

Kondisi tersebut perlu dikembangkan dengan melakukan kerja sama ekonomi biru.

Konsep ekonomi biru tidak hanya fokus pada potensi kelautan sebagai komoditas ekonomi.

Konsep itu juga menekankan kelestarian ekosistem kelautan.

Salah satu hal yang perlu didorong adalah kerja sama antara negara-negara anggota G20 dalam bidang riset yang terkait dengan kelautan dan perikanan.

Indonesia untuk pertama kalinya memegang Presidensi G20 tahun 2022 yang dimulai tanggal 1 Desember 2021.

Presidensi itu berakhir saat serah terima presidensi berikutnya pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) akhir tahun ini.

Selama satu tahun, Indonesia akan menjalankan fungsi keketuaan sebuah forum internasional yang menjadi bagian penting bagi dunia.

Hal itu merupakan sebuah kepercayaan serta kehormatan sekaligus peristiwa bersejarah bagi seluruh bangsa.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

DPRD DIY Minta Kasus Perusakan Makam di Kotagede Tak Dikaitkan SARA, GMP Jogja: Jangan Tergesa Menyimpulkan

Mata Indoensia, Yogyakarta - Pernyataan Ketua Komisi A DPRD DIY, Eko Suwanto, dalam konferensi pers yang menyatakan kasus perusakan makam di Kotagede, Kota Jogja tidak dikaitkan dengan isu SARA dalam proses hukum dianggap keliru.
- Advertisement -

Baca berita yang ini