Isu Industri, Indonesia Catat Sejarah di Presidensi G20

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Kali pertama dalam sejarah G20. Indonesia akan memasukan pembahasan isu industri secara khusus. Sehingga kelompok kerjanya menjadi TradeInvestment, and Industry Working Group (TIIWG).

Menteri Perindustrian (Menperin), Agus Gumiwang Kartasasmita, Selasa 8 Februari 2022 mengungkapkan bahwa penambahan nomenklatur industri dalam TIWG presidensi G20 Indonesia itu merupakan prakarsa Pemerintah Indonesia.

Untuk itu, guna memanfaatkan momentum terbaik tersebut, Pemerintah Indonesia akan mendorong kolaborasi negara-negara G20. Khususnya melakukan terobosan dan aksi nyata pada sektor perdagangan. Guna berkontribusi lebih besar bagi pemulihan ekonomi global.

“Upaya itu, nantinya dapat turut memacu kinerja dan daya saing sektor industri di tanah air dalam rangka mengakselerasi pemulihan ekonomi nasional,” kata Menperin.

Ia mengungkapkan, adapun isu besar pada forum G20, yaitu mulai dari arsitektur kesehatan dunia yang harus dibangun karena adanya pandemi Covid-19, transformasi digital, dan transisi energi berkelanjutan atau ekonomi hijau.

“Dari ketiga isu itu, kita punya kepentingan di sektor industri. Misalnya, di aspek kesehatan, kami berharap bisa mendobrak akses yang fair terhadap industri farmasi dan alat kesehatan, khususnya terkait dalam produksi dan distribusinya,” ungkap Agus

Sementara itu, untuk aspek transformasi digital, Indonesia telah siap mengadopsi teknologi industri 4.0. Hal itu diwujudkan melalui implementasi peta jalan Making Indonesia 4.0.

“Kemudian, dalam aspek transisi energi, kami berharap sektor industri di Indonesia dapat memenuhi standard berkelanjutan sehingga bisa berdaya saing global,” tandasnya.

Isu prioritas lainnya menurut Menperin, yakni perdagangan dan investasi terhadap arsitektur kesehatan dan pemulihan dari pandemi secara global. Kemudian pengembangan ekonomi digital dan rantai pasok global yang berkelanjutan. Memacu investasi yang berkelanjutan untuk pemulihan ekonomi global.  Serta strategi bersama untuk industrialisasi inklusif dan berkelanjutan melalui penerapan industri 4.0.

“Kami berharap agar aspek substansi pada pertemuan TIIWG tersebut menjadi topik pembahasan yang terus berkembang dalam Presidensi G20 selanjutnya,” ujar Agus

Ia menambahkan, rangkaian TIIWG menampilkan sejumlah kemajuan pembangunan Indonesia. Mulai dari bidang infrastruktur, sektor industri, konektivitas yang terintegrasi. Hingga pelaksanaan program vaksinasi Indonesia.

“Ini menjadi momentum yang baik buat kita. Karena dapat meningkatkan kepercayaan dunia terhadap Indonesia khususnya dalam penanganan pandemi. Akhirnya akan memacu peningkatan investasi di Indonesia,” katanya.

Terkait dengan pertemuan G20 TIIWG, Menperin menuturkan, acara itu akan menampilkan keindahan budaya dan keelokan warisan tradisi Indonesia di Kota Solo yang tetap terawat. Dan mampu beradaptasi dengan perkembangan zaman serta teknologi.

Solo akan menampilkan pencapaian Indonesia dalam pengembangan sektor industri. Ini juga momentum untuk mengajak negara-negara G20 berkolaborasi dalam memanfaatkan teknologi untuk mencapai industri yang inklusif dan berkelanjutan. Pulih bersama dan pulih lebih kuat.

“Pada forum G20, Pemerintah Indonesia akan mengangkat tema Recover Together, Recover Stronger. Maksud tema itu adalah untuk meningkatkan sinergi, aksi kolektif dan kolaborasi inklusif antara anggota G20 dan dunia,” katanya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Upayakan Berantas Penumpukan Sampah Liar, Pemkab Bantul Optimalisasi 15 TPS3R

Mata Indonesia, Bantul - Pemkab Bantul terus mencari solusi terhadap sampah yang belum terkondisi di beberapa titik. Tak jarang masyarakat hingga pelaku usaha cukup kesulitan harus membuang kemana sampah mereka.
- Advertisement -

Baca berita yang ini