Ironis, Terdapat Pusaran Sampah di Perairan Samudera Pasifik

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Pusaran sampah plastik tercatat ditemukan di Samudera Pasifik atau dikenal dengan The Great Pacific Garbage Patch. Pusaran sampah ini membentang di perairan dari Pantai Barat Amerika Utara hingga Jepang. Secara spesifik, kumpulan sampah tersebut berasal di dekat Jepang dan terletak di antara negara bagian Hawaii dan California, Amerika Serikat.

Mengutip dari National Geographic, pengaruh Zona Konvergensi Subtropis Pasifik Utara membuat pusaran sampah bertemu di Pasifik. Adapun, zona ini seperti jalan raya yang memindahkan puing-puing dari satu wilayah ke wilayah lainnya.

Namun pusaran sampah pasifik atau Great Pacific Garbage Patch dibatasi oleh Pusaran Subtropis Pasifik Utara. Badan Kelautan dan Atmosfer Nasional (NOAA) AS mengatakan bahwa pusaran tersebut disebut juga dengan gyre.

Bagian tengah gyre cenderung tenang dan stabil namun gerakan pusaran yang melingkar menarik puing-puing ke pusat stabil yang menyebabkan sampah menjadi terperangkap.

Puing tersebut pun terakumulasi karena sebagian besar tidak bisa terurai secara hayati, seperti misalnya plastik yang hanya pecah menjadi potongan-potongan kecil. Maka, Great Pacific Garbage Pitch dikenal juga sebagai pulau sampah yang mengambang di lautan.

NOAA mengemukakan bahwa lokasi Great Pacific Garbage berada jauh di tenga lautan sehingga hampir tidak ditemukan oleh manusia. Ilmuwan juga belum melihat secara langsung tumpukan sampah itu.

Meski demikian, dikhawatirkan sampah tersebut bisa berdampak pada satwa liar yaitu jika hewan memakan plastik dan sampah lainnya. Selain itu, sisa-sisa sampah juga bisa terjaring oleh nelayan bahkan tidak menutup kemungkinan adanya spesies lain seperti alga, teritip, kepiting, atau lainnya yang menempel.

 

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini