MINEWS, JAKARTA – Prediksi hubungan panas Iran dan AS akan berujung perang sepertinya benar-benar terjadi. Garda Revolusi Iran dikabarkan telah menembak jatuh drone atau pesawat tanpa awak milik AS pada Kamis 20 Juni 2019 pada Kamis 20 Juni 2019
Namun, Garda Revolusi punya alasan menembak jatuh drone tersebut. Mengutip kantor berita IRNA, drone AS itu secara ilegal telah masuk wilayah Iran tanpa izin, tepatnya di sekitar Provinsi Homozgan.
Dari hasil identifikasi, diketahui drone tersebut berjenis RQ-4 Global Hawk. Namun, hingga kini pemerintah maupun militer AS belum berkomentar apa-apa soal ditembak jatuhnya drone tersebut oleh Iran.
Bahkan, Juru Bicara Komando Pusat AS Bill Urban pun saat ditanyai awak media menolak bicara soal kabar ditembaknya drone tersebut.
Memanasnya kembali hubungan antara AS dan Iran telah dimulai sejak keputusan penarikan AS dari perjanjian nuklir 2015. Hal itu kemudian diperburuk dengan langkah Washington yang memberikan sejumlah sanksi untuk menekan Iran, mulai dari larangan ekspor minyak, hingga sejumlah sanksi ekonomi yang dikenakan kepada individu dan para pelaku bisnis.
Parahnya, AS menggunakan ancaman militer dengan mengerahkan kapal perang serta satuan pengebom ke wilayah Timur Tengah untuk menakut-nakuti Iran.
Tak gentar, Presiden Iran Hassan Rouhani berkali-kali menyatakan dirinya tak takut dengan ancaman apapun yang diberikan AS. Dia bahkan menyebut AS adalah negara berbahaya bagi stabilitas internasional.