Investor Tunggu Rilis Data Tenaga Kerja AS, Rupiah Ditutup Melemah

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Nilai tukar rupiah atas dolar AS kembali melemah di akhir perdagangan Jumat, 2 Juli 2021. Mengutip data Bloomberg, rupiah terkoreksi di level Rp 14.532 per dolar AS atau melemah tipis 0,21 persen.

Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim mengatakan, pelemahan mata uang garuda dibayangi oleh sikap investor yang menanti rilis data ketenagakerjaan AS yang akan dikeluarkan beberapa waktu ke depan.

“Mereka tak mau ambil resiko karena rilis data ini cukup penting dan dapat mempengaruhi sikap hawkish Federal Reserve AS baru-baru ini terhadap kebijakan moneter,” ujarnya kepada Mata Indonesia, Jumat sore.

Selain itu, laju rupiah juga dipengaruhi sikap investor juga terus mencerna data yang dirilis pada hari Kamis yang mengatakan IMP manufaktur Institute of Supply Management (ISM) sedikit lebih rendah dari perkiraan 60,6 pada bulan Juni dan lebih rendah dari perkiraan 364.000 klaim pengangguran awal yang diajukan sepanjang minggu lalu.

“PHK AS juga jatuh ke level terendah 21 tahun pada periode bulan Juni,” katanya.

Bahkan beberapa investor sekarang bertaruh bahwa imbal hasil obligasi pemerintah AS akan tetap lemah atau terus melemah pada paruh kedua tahun 2021. Hal ini tentu akan berimbas bagi pergerakan mata uang di negara-negara emerging market, termasuk Indonesia.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini