MATA INDONESIA, TEXAS – Seorang remaja bernama Salvador Ramos melakukan aksi penembakan brutal di sebuah Sekolah Dasar (SD) di Texas, Amerika Serikat. Sejauh ini dikabarkan 18 siswa dan satu guru meninggal dunia.
Pria bersenjata berusia 18 tahun itu membunuh 18 siswa dan satu guru di Sekolah Dasar Robb di kota Uvalde. Gubernur Greg Abbott mengatakan, tersangka sudah meninggal, dan diyakini bahwa petugas kepolisian yang menembaknya.
Penembakan di sekolah dasar, di mana murid berusia antara lima hingga 11 tahun, masih relatif jarang terjadi. Serangan pada Selasa 24 Mei 2022 waktu setempat terjadi di tengah meningkatnya kekerasan senjata secara nasional.
Presiden Joe Biden mengutuk keras aksi penembakan yang terjadi di Sekolah Dasar tersebut. Apalagi korbannya adalah anak-anak yang masih jauh di bawah umur.
“Saya berharap, ketika saya menjadi presiden, saya tidak perlu melakukan ini lagi. Pembantaian lagi. Uvalde, Texas. Sekolah Dasar. Cantik, kelas dua, tiga, empat,” ujar Biden, dikutip dari ABC News, Rabu 25 Mei 2022.
“Sebagai bangsa, kita harus bertanya mengapa hal ini harus terjadi. Saya muak dan lelah dengan semua ini. Kita harus segera bertindak,” katanya.
Ucapan belasungkawa disampaikan Wakil Presiden Kamala Harris. Sebagai bangsa, Kamala menegaskan, tragedi ini adalah insiden yang mengerikan dan memilukan.
“Setiap kali tragedi seperti ini terjadi, hati kami hancur. Patah hati kita tidak seberapa dibandingkan dengan patah hati dari keluarga-keluarga itu, namun hal ini terus terjadi,” ucapnya.
“Jadi, saya pikir kita semua tahu dan telah mengatakan berkali-kali satu sama lain: Cukup sudah. Cukup sudah. Sebagai bangsa, kita harus memiliki keberanian untuk mengambil tindakan dan memahami hubungan antara apa yang membuat kebijakan publik yang masuk akal dan masuk akal untuk memastikan hal seperti ini tidak pernah terjadi lagi,” ungkapnya.