Inovasi Teknologi Tepat Guna Percepat Kemajuan Desa

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Pemerintah daerah (pemda) bisa memfasilitasi masyarakat di tingkat desa atau kelurahan dalam mengembangkan serta mengoptimalkan teknologi. Pemerataan informasi teknologi untuk mendukung kemajuan desa.

Demikian disampaikan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDDT) Abdul Halim Iskandar dalam acara puncak gelar teknologi tepat guna Nasional ke-22 di secara hybird.

Halim mengatakan salah satu cara bisa dengan memanfaatkan kelembagaan masyarakat yaitu Pos Pelayanan Teknologi Tepat Guna (Posyantek).

Menurut dia, upaya mempercepat pembangunan desa tidak bisa lepas dari inovasi dan dukungan teknologi tepat guna. Inovasi dan dukungan teknologi itu yang nanti jadi solusi dalam persoalan pengembangan desa.

“Kami terus mendorong inovasi dan teknologi tepat guna berperan mempercepat laju kemajuan desa. Percepatan laju pembangunan ini menjadi ukuran peningkatan daya saing desa,” kata Halim,  Senin, 20 September 2021.

Dia menambahkan, pihaknya punya perhatian terkait inovasi dan pengembangan teknologi di desa. Ia mengatakan penerapan puluhan ribu teknologi tepat guna saat ini sudah berjalan untuk membantu mengembangkan produk unggulan maupun memenuhi kebutuhan infrastruktur desa.

“Tahun 2019 sebanyak 78.030 inovasi dan teknologi tepat guna di desa, mencakup 23.964 unit bidang infrastruktur, 31.031 unit bidang kewirausahaan, dan 23.032 unit bidang peningkatan kapasitas SDM,” ujarnya.

Ia menyampaikan dalam tujuan pembangunan berkelanjutan atau sustainable development goals (SDGs). Terkait nomor sembilan SDGs jika desa harus mengembangkan berbagai inovasi salah satunya berbentuk teknologi tepat guna.

Halim mengatakan daya inovasi perlu agar laju pembangunan desa tidak terganjal. Maka itu, ia mendorong penggunaan Anggaran Pendapatan dan Belanda Desa (APBDes) untuk meningkatkan daya inovasi di level desa.

“Tercatat ada alokasi Rp2 triliun APBDes yang anggarannya oleh 24.890 desa inovatif. Faktanya desa-desa inovatif ini ternyata mengalami peningkatan skor IDM (Indeks Desa Membangun) lebih cepat,” ujar Halim.

Kemudian, ia menambahkan agar para inovator juga harus cermat melahirkan berbagai teknologi tepat guna sesuai dengan kebutuhan dan potensi masing-masing desa.

“Kemajuan teknologi adalah sesuatu yang tidak bisa kita hindari. Kemajuan teknologi akan berjalan sesuai dengan kemajuan ilmu pengetahuan. Namun, pemilihan teknologi tepat harus tepat sehingga meningkatkan nilai tambah,” katanya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini