MATA INDONESIA, KABUL – Penyanyi folk Afganistan, Fawad Andarabi diseret dari rumahnya dan dibunuh oleh Taliban di utara Kabul, Jumat lalu.
Kembalinya Taliban berkuasa di Afghanistan menimbulkan kekacauan dan meningkatkan kekhawatiran akan kembalinya kekuasaan keras kelompok militan 20 tahun lalu, termasuk larangan musik.
Kematian Fawad diungkapkan putranya, Jawad, yang menyebut sang ayah dibunuh secara sadis dimana Taliban menembak di bagian kepala di pertanian keluarga di Lembah Andarab di provinsi Baghlan utara.
“Dia tidak bersalah, penyanyi yang hanya menghibur orang,” ujar Jawad, dikutip dari CNN, Selasa 31 Agustus 2021.
Kabar meninggalnya Fawad juga diungkapkan mantan Menteri Dalam Negeri Afghanistan Massoud Andarabi.
“Kebrutalan Taliban berlanjut di Andarab. Hari ini mereka secara brutal membunuh penyanyi folkloric, Fawad Andarabi yang hanya membawa kegembiraan bagi lembah ini dan orang-orangnya. Saat dia bernyanyi di sini “lembah kami yang indah … tanah nenek moyang kami …” tidak akan menyerah terhadap kebrutalan Taliban,” kicaunya di Twitter.
Pembunuhan itu telah menimbulkan kekhawatiran tentang kembalinya aturan keras yang diberlakukan Taliban ketika terakhir kali menguasai Afghanistan, dari tahun 1996 hingga 2001. Saat itu, Taliban melarang sebagian besar bentuk musik karena dianggap tidak Islami.