Innalillahi, Mohammad Assegaf, Eks Pengacara Presiden Soeharto Meninggal karena Covid19

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Pengacara senior Mohammad Assegaf yang pernah membela mantan Presiden Soeharto meninggal dunia sekitar pukul 12.00 WIB.

Sekretaris Pembina YLBHI, Rasyid Nasution membenarkan kabar tersebut ketika ditanya para jurnalis, Selasa 22 Juni 2021.

“Iya benar, Beliau meninggal dunia pagi tadi karena sakit Covid19,” ujar Rasyid yang juga putra advokat legendaris, Adnan Buyung Nasution.

Almarhum rencananya akan dimakamkan di pemakaman milik keluarga Habib Jindah di Ciledug. Lelaki yang sering dipanggil Pak Assegaf itu memulai karir pengacara dari Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta bentukan Adnan Buyung Nasution.

Assegaf tergolong pengacara yang sering menangani kasus-kasus besar seperti menjadi pembela Muhammad Rizieq Syihab hingga kasus mantan Presiden Soeharto.

Dia juga dikenal sangat dekat dengan jurnalis sehingga namanya selalu menghiasi media cetak, elektronik maupun online terutama saat dia menjadi tim pembela Soeharto.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini