Ayu Ting-Ting Blak-blakan soal Kalung yang Mirip Punya Nagita Slavina: Kalau Saya yang Pakai Pada Berisik

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Pedangdut Ayu Ting-Ting tak habis-habis jadi pusat perhatian netizen. Baru-baru ini, diirnya ramai dituduh plagiat dari istri Raffi Ahmad, Nagita Slavina.

Apalagi, tudingan itu semakin diperparah dengan potret Ayu yang kepergok memakai kalung persis seperti punya Nagita. Kalung bertabur mutiara yang melingkar di leher Ayu itu diduga kado pemberian dari sang ibunda, Umi Kalsum.

Rupanya, permasalahan kalung itu sampai ke telinga Ayu. Pelantun Sambalado itu pun semakin gerah dan buka suara. Ia merasa kesal dirinya selalu dihujat dan dituding yang bukan-bukan.

“Gak pernah nanggepin, padahal semua orang selalu pake juga, dan semua orang punya, jadi mungkin itu hanya dibuat-buat saja,” kata Ayu santai.

Menurut Ayu, persoalan seeperti itu tak ada habisnya. Ia pun menyangka ada dalang dari kegaduhan yang sering menyeret nama dirinya dan Nagita.

“Kalau menurut saya ya itu lagi itu lagi sih, jadi kaya udah dalangnya,” kata Ayu.

Mantan istri Enji itu juga nampak semakin kesal. Ia pun heran mengapa jika dirinya yang menggunakan barang selalu dianggap plagiat dan bikin heboh warganet.

“Dan giliran orang lain pake, gak berisik. Cuma saya aja giliran saya yang pake pada berisik,” ucap Ayu.

Sementara itu, kalung viral yang jadi obrolan panas netizen sebenarnya juga digunakan oleh seleb tanah air lainnya. Mulai dari Aurel Hermansyah, Sarwendah, Irish Bella hingga Isyana Sarasvati.

Ayu Ting-Ting belakangan kerap dituding meniru gaya Nagita Slavina dan disebut sebagai plagiat. Kabar tersebut membuat ayah Ayu, Abdul Rozak geram dan membantah tuduhan tersebut.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini