Inilah Kapal Induk Pertama Milik Amerika Serikat yang Jelas Bukan USS Langley

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Tanggal 25 Februari 1933, Amerika Serikat meluncurkan kapal induk USS Ranger. Namun, bila kamu googling dengan kata kunci “kapal induk pertama Amerika Serikat,” maka yang keluar ada adalah nama Kapal USS Langley (CV-1).

Padahal sejatinya USS Ranger lah kapal induk pertama milik angkatan laut AS. Apalagi USS Langley sebenarnya merupakan kapal pengangkut batubara yang kemudian diubah menjadi kapal indu. Ranger sejak awal memang dirancang sebagai kapal induk.

Walaupun bentuknya tidak begitu besar bahkan lebih kecil dari Langley, namun kemampuan dari kapal ini tidak bisa dianggap enteng.

Dilansir dari thoughtco.com, USS Ranger memulai debutnya pada 4 Juni 1934. Kapal induk itu telah mengarungi berbagai teluk dan samudra. Bahkan perairan misterius yang dianggap berbahaya seperti segitiga Bermuda juga pernah dilaluinya.

Memiliki berat 14.576 ton dan Panjang 730 kaki, kapal itu mampu mengangkut 2.461 awak dan 76-86 pesawat.

Sebagai kapal perang, USS Ranger juga dilengkapi dengan persenjataan 8 senjata anti-pesawat 5 in./25 kal dan 40 Senapan mesin 50 in.

USS Ranger telah berjasa dalam berbagai operasi militer dan perang untuk AS. Baik dalam perang dunia II, maupun operasi lain seperti operasi Torch pada November 1942.

Kapal tersebut terakhir kali beroprasi pada 19 November sebelum akhirnya dinonaktifkan pada 18 Oktober 1946 dan kemudian dijual. (Widyo)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Stok BBM Dipertahankan Rata-Rata 20 Hari untuk Menjamin Kebutuhan Jelang Nataru

Oleh: Anggina Nur Aisyah* Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2025/2026, pemerintah menegaskankomitmennya dalam menjamin ketersediaan energi nasional melalui kebijakan strategismenjaga stok bahan bakar minyak pada rata-rata 20 hari. Kebijakan ini menjadi buktinyata kesiapan negara dalam mengantisipasi peningkatan kebutuhan masyarakatselama periode libur panjang, sekaligus memperkuat rasa aman publik terhadapkelangsungan aktivitas sosial, ekonomi, dan keagamaan. Penjagaan stok BBM tersebutmencerminkan perencanaan yang matang, berbasis data, serta koordinasi lintas sektoryang solid antara pemerintah, regulator, dan badan usaha energi nasional. Perhatian Presiden Prabowo Subianto terhadap kesiapan menghadapi arus Natal dan Tahun Baru memperlihatkan bahwa sektor energi ditempatkan sebagai prioritas utamadalam pelayanan publik. Presiden memastikan bahwa distribusi bahan bakar berjalanoptimal seiring dengan kesiapan infrastruktur publik, transportasi, dan layananpendukung lainnya. Pendekatan ini menegaskan bahwa pemenuhan kebutuhan energimasyarakat tidak hanya dipandang sebagai aspek teknis, melainkan sebagai bagian daritanggung jawab negara dalam menjaga stabilitas nasional dan kenyamanan publikselama momentum penting keagamaan dan libur akhir tahun. Langkah pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dengan mengaktifkan kembali Posko Nasional Sektor...
- Advertisement -

Baca berita yang ini