Darurat! Kasus Virus Corona di Korsel Capai 1.000 Orang

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-Wabah virus corona di Korea Selatan (Korsel) makin menyebar dengan cepat. Dalam empat hari, tercatat sudah bertambah menjadi 1.000 kasus.

Dalam pernyataannya, otoritas mengatakan ada 169 kasus baru. “Ini membuat total kasus menjadi 1.146, terbesar di luar Cina,” tulis AFP, Rabu 26 Februari 2020.

Korsel juga mengumumkan kematian korban ke-11. Negeri ginseng sudah menjadikan dua kota/kabupaten sebagai wilayah isolasi atau zona perawatan khusus, yakni Daegu dan Cheogdo.

Sebelumnya, lonjakan kasus corona terjadi di Daegu, kota keempat terbesar di Korsel, dengan populasi 2,5 juta orang. Musibah dimulai saat seorang wanita berusia 61 tahun, yang menderita demam sejak 10 Februari dan tak tahu ia menderita virus, datang dalam pelayanan di Gereja Shincheonji.

Pelayanan tersebut dihadiri 1.000 orang lebih. Akibatnya saat terkonfirmasi pertama kali, 80 orang jemaat di gereja itu terinfeksi.

Pemerintah setempat meminta warga tidak keluar rumah, jika benar-benar diperlukan. Bahkan kini kota itu kini menjadi “zona perawatan khusus”.

Hal ini menimbulkan ketakutan bagi warga Daegu. Hal ini diungkapkan seorang warga bernama Seo Dong Min yang berumur 24 tahun.

“Dengan banyaknya konfirmasi kasus di sini, saya khawatir Daegu akan menjadi Wuhan kedua,” katanya sebagaimana dilansir AFP.

Akibat kasus ini, Daegu pun kini bak kota mati. Kegiatan ekonomi terhenti, banyak toko dan restoran tutup. “Untuk keselamatan Anda, kami menutup bisnis sampai corona sudah ditangani,” tulis sebuah restoran di Daegu.

Sementara itu, Presiden Korea Moon Jae-in meminta investigasi mendalam pada kasus ini. “Kita butuh penanganan segera,” ujarnya.

Di seluruh dunia, berdasarkan data arcGis per Rabu pukul 06:00 ada 80.413 kasus corona secara global. Korban meninggal berjumlah 2.708 sementara korban pulih ada 27.879 orang.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pilkada Serentak Diharapkan Jadi Pendorong Inovasi dalam Pemerintahan

Jakarta - Pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak pada 27 November 2024, diharapkan dapat mendorong inovasi serta memperkuat sinkronisasi...
- Advertisement -

Baca berita yang ini