Ini Saran Ahli Mikrobiologi Agar Indonesia Aman dari Penularan B.1.1.7

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Varian baru Virus SARS-Cov-2 dengan kode B.1.1.7 dipastikan sudah berada di Indonesia dan dua individu⠀pembawa virus tersebut sudah dinyatakan sembuh dan hasil swabnya negatif. Namun, kontak lacak harus dilakukan untuk mencegah virus itu meluas karena penularannya lebih cepat dari virus yang sudah ada.

Hal itu diungkapkan peneliti genomik molekuler, Riza Putranto dalam pesannya yang diterima Mata Indonesia News, Kamis 4 Maret 2021.

“Dua pembawa virus mutasi sudah sembuh dan negatif, namun kontak lacak tetap diperlukan untuk mencegah terjadinya transmisi lokal dari varian baru itu,” ujar Riza.

Meski begitu, virus tetap tidak terlihat dan sulit dihentikan, maka tindakan mitigasi seperti protokol kesehatan 5M agar dijalankan setiap individu dan pemerintah melakukan tes-lacak-isolasi/pengobatan.

Varian yang ditemukan pertama kali di Inggris itu, menurut Riza, berpotensi menyebabkan sakit berat, tetapi hingga kini belum ada penelitian mengenai hal tersebut.

Selain itu, varian itu lebih cepat menular yang dikabarkan besarnnya sekitar 50 persen lebih cepat dari varian lama yang sudah ada di Indonesia.

Beruntung, B.1.1.7 itu masih dilacak baik melalui swab antigen maupun PCR yang sudah ada di selama ini.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Siap Amankan Natal dan Tahun Baru, GP Ansor Gunungkidul Siagakan 300 Anggota.

Mata Indonesia, Gunungkidul - Ketua PC Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kab. Gunungkidul, Gus H. Luthfi Kharis Mahfudz menyampaikan, dalam menjaga Toleransi antar umat beragama dan keamanan wilayah. GP Ansor Gunungkidul Siagakan 300 Anggota untuk Pengamanan Nataru di Berbagai Wilayah di Kab. Gunungkidul.
- Advertisement -

Baca berita yang ini