MATA INDONESIA, JAKARTA – Usai dilantik Presiden Jokowi, Rabu 23 Desember 2020, enam menteri baru Kabinet Indonesia Maju mengungkapkan rencana kerjanya satu hingga dua minggu mendatang. Mulai dari menyiapkan langkah nyata mengakhiri pandemi Covid19 bersama-sama hingga menciptakan lapangan kerja.
1. Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin
Lelaki yang sering dipanggil seperti singkatan namanya BGS, itu akan bekerja sama dengan organisasi profesi kedokteran, pemerintah provinsi, kabupaten serta seluruh masyarakat untuk mengakhiri pandemi Covid19 agar kita semua bisa hidup normal lagi.
2. Menteri Sosial Tri Rismaharini
Seperti halnya BGS, Risma juga akan melakukan kolaborasi dengan banyak pemangku kepentingan seperti gubernur, perguruan tinggi di daerah untuk menyalurkan bantuan sosial, terutama untuk menghadapi La Nina dan El Nino satu hingga dua minggu mendatang agar tidak ada korban yang kelaparan.
Selain itu dia mengaku akan bekerja sama dengan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) terutama Dirjen Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) untuk memperbarui data penerima bantuan. Dia juga berjanji menyalurkan bantuan dengan transparan serta mengubah bantuan tunai diubah menggunakan sarana elektronik seperti ATM.
3. Muhammad Lutfi
Ingin memastikan barang-barang Indonesia memiliki kesempatan di tingkat dunia yaitu bisa diekspor dan kompeteitif di lingkungan global.
Dia juga berjanji memperbaiki arus barang agar bisa menjadi daya ungkit pertumbuhan ekonomi yang sehat.
4. Sakti Wahyu Trenggono
Sebagai negara dengan luas lautan yang lebih besar akan menarik manfaatnya yang juga lebih banyak lagi untuk bangsa Indonesia.
Caranya tetap memastikan ekosistemnya berjalan dengan baik dan tidak rusak tetapi bisa memberi manfaat. Dia berjanji akan belanja masalah dalam dua bulan mendatang. Hal yang baik tetap dilanjutkan dan yang buruk akan dihentikan.
5. Sandiaga Salahuddin Uno
Mengajukan tiga gagasan utama yaitu inovasi agar sektor pariwisata dan ekonomi kreatif bisa bergerak cepat karena dalam satu tahun harus ada quick win yang mendasar terhadap lima destinasi super prioritas.
Selain itu, dia mengajak kita semua harus beradaptasi dengan Covid19, lalu kolaborasi harus menggandeng banyak pihak berjuang mempertahankan dan membuka lapangan kerja yang luas di sektor pariwisata.