MINEWS.ID, JAKARTA – Tahun 2020 dipastikan kondisi ekonomi dunia bakal semakin sulit. Tapi, jangan khawatir, Presiden Jokowi punya dua langkah paten menghindari negeri kita ikut terpuruk.
Langkah-langkah itu antara lain;
1. Tingkatkan Ekspor dan Substitusi Barang-Barang Impor.
Presiden mengaku sudah menyampaikan kepada Menteri Perdagangan dan Wakil Menteri Perdagangan serta Menteri Luar Negeri dan Wakil Menteri Luar Negeri untuk terus menerus menciptakan perjanjian-perjanjian perdagangan tanpa henti.
“Kita telah menyelesaikan Indonesia-Australia CEPA dan ini harus kita teruskan ke negara-negara lain,†ujar Jokowi.
Di akhir 2020 perjanjian perdagangan baru tersebut harus selesai. Dia minta tim yang ditunjuk tidak boleh berganti-ganti.
Presiden Jokowi mengingatkan untuk membuat perjanjian dengan negara-negara Uni Eropa. Langkah itu akan berkaitan dengan peningkatan ekspor plus dengan negara-negara yang tergabung dalam RCEP, yaitu 10 negara ASEAN ditambah India, China, Korea Selatan, Australia dan Selandia Baru.
Dia juga mengingatkan pentingnya menjaga kesepakatan dalam retreat agreemen dengan negara-negara Afrika.
2. Daya Tarik Investasi
Untuk meningkatkan investasi, regulasi-regulasi yang ada di bidang perekonomian yang menghambat investasi, yang menghambat ekspor harus dievaluasi.
Presiden Jokowi meminta rencana menerbitkan omnibus law terus ditindaklanjuti. Menurut dia Menko Perekonomian Airlangga Hartarto sudah mengerti dan memahami 74 undang-undang yang akan dijadikan omnibus law.
Presiden juga menyampaikan mengenai transformasi ekonomi menuju ke sebuah industrialisasi dan hilirisasi. Dari sebelumnya kita mengekspor bahan-bahan mentah baik berupa nikel, bauksit, alumina, batubara, satu persatu harus mulai ditata agar kita mengekspornya dalam bentuk setengah jadi atau kita paksa langsung ke barang jadi.
Jokowi juga meminta para pembantunya untuk mengajak pengusaha mikro, kecil dan menengah maupun industri pedesaan diajak memperbaiki kondisi ekonomi kita.