MINEWS.ID, JAKARTA – Masyarakat dunia mengenal inisiator berdirinya Uni Soviet dengan nama Lenin.
Lelaki kelahiran 22 April 1870 Ulyanovsk di Simbirsk Rusia itu sebenarnya memiliki nama asli.
Selain itu Lenin yang jasadnya masih bisa kita saksikan di Moskwa tersebut memiliki beberapa fakta yang mungkin tidak banyak diketahui publik. Mata Indonesia mencoba menghadirkan beberapa di antaranya.
1.Nama Asli
Nama asli Lenin adalah Vladimir Ilyich Ulyanov. Dia terlahir sebagai putra dari keluarga kelas menengah di Simbirsk, Kekaisaran Rusia.
Ketertarikannya pada politik revolusioner sayap kiri diawali dari hukuman mati yang dijatuhkan kepada seorang kakak lelakinya pada tahun 1887.
2.Nama Lenin
Saat berkuliah di Universitas Negeri Kazan jurusan ilmu hukum pada tahun yang sama kakak lelakinya dihukum mati oleh Kerajaan Tsar Rusia.
Lenin tidak pernah menyelesaikan kuliahnya di Kazan karena dendam atas tragedi pembunuhan kakaknya, dia justru menjadi keras dan radikal.
Dia bahkan bergabung dengan kelompok-kelompok pengagum Karl Marx seperti dirinya. Akibat pro gerakan radikal Lenin dikeluarkan dari Universitas Kazan.
Setelah menjadi aktivis gerakan radikal dia menjadi incaran aparat pemerintah sehingga sering berganti-ganti nama antara ‘K Tulin’ dan ‘Petrov’
Baru pada 1902 Vladimir mantap menggunakan nama ‘Lenin.’ Konon itu adalah nama sebuah sungai di Rusia, Lena.
3.Tergila-gila Karl Marx
Setelah kuliah di Universitas Kazan, Lenin sangat tergila-gila dengan ajaran Karl Marx melalui buku legendarisnya Das Kapital.
Lenin pun benar-benar menjadi seorang Marxis setelah dia menerjemahkan pamflet politik Marx dan Friedrich Engels yang berjudul ‘Manifesto Komunis’ ke dalam bahasa Rusia.
4.Mendirikan Uni Soviet
Pada Perang Dunia I seluruh partai di negara itu memberi dukungan agar bisa memenangkan perang, kecuali Partai Bolshevik yang didirikan Lenin.
Dia sangat ingin Rusia kalah sehingga Kaisar Rusia tercoreng sehingga harus turun tahta. Keinginan itu terkabul pada Maret 1917.
Kaisar Nicholas turun tahta dan Lenin memanfaatkannya melakukan revolusi yang kemudian dikenal dengan Revolusi Bolshevik pada November tahun itu.
Setelah berkuasa, Lenin meminta perundingan damai kepada Jerman dan sekutunya agar Rusia tidak lagi dilibatkan dalam perang.
Tawaran disetujui tapi Lenin harus menyerahkan sebagian wilayah Rusia kepada Jerman. Uni Soviet pun didirikan pada 30 Desember 1922 dengan anggota Rusia, Transkaukasia, Ukraina, dan Byelorusia.
5.Meninggal karena peluru berkarat
Satu tahun setelah berkuasa, Lenin ditembak dan terluka parah saat sedang berpidato di Moskwa Agustus 1918. Namun, hidupnya masih bisa diselamatkan.
Tetapi penembakan itu menyisakan efek jangka panjang. Pada 1921 atau setahun sebelum Uni Soviet berdiri Lenin menderita sakit parah.
Sakit itu diduga akibat serpihan peluru yang berkarat saat peristiwa penembakan tersebut.
Pada 1922 dia mengalami tiga kali stroke. Pada 1924 kondisi kesehatannya terus memburuk hingga koma dan menghembuskan nafas terakhirnya.
Sebagai Bapak Republik Rusia, jasad Lenin diawetkan dan bisa disaksikan di mausoleumnya di Moskwa.