Ini Alasan Bio Farma Pilih Vaksin Sinovac untuk Hentikan Pandemi Covid19

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Alasan Indonesia memilih Vaksin Sinovac untuk mengakhiri pandemi Covid19 karena platform pembuatan vaksinnya sama dengan PT Bio Farma. Hal itu diungkapkan Juru Bicara Vaksin dari Bio Farma, Bambang Heriyanto kepada Mata Indonesia News, Jumat 12 Februari 2021.

“Sinovac pernah menjadi partner Bio Farma dan ketika kita kontak mau bekerja sama,” ujar Bambang.

Menurut Bambang kesediaan Sinovac bekerja sama dalam pengadaan vaksin Covid19 merupakan sebuah keuntungan bagi Indonesia, sebab di tengah pandemi seperti sekarang tidak mudah mencari vaksin. Setiap negara yang memiliki produsen vaksin akan mengamankan kebutuhan mereka terlebih dahulu.

Selain itu, Sinovac merupakan salah satu dari 15 produsen vaksin Covid19 tercepat di dunia karena sudah lebih dahulu menjalani uji preklinis hingga uji klinis 1-3 di beberapa negara sampai mendapat izin edar darurat atau emergency use autorization.

Artinya, tingkat keamanan dan kemanjurannya sudah diketahui baik yaitu di atas standar WHO. Dalam hal efikasi dari uji klinis tahap 3 yang dilakukan di Bandung menunjukkan tingkat kemanjurannya mencapai 65,3 persen sehingga mampu menciptakan kekebalan komunal atau herd immunity.

Selain itu, platform pembuatan vaksin Sinovac sama dengan Bio Farma sehingga akan memudahkan proses transfer teknologi sehingga kita buat sendiri vaksin tersebut. Platform itu adalah virus yang dimatikan.

Sinovac juga sudah lama meneliti pembuatan vaksin tersebut saat ditemukannya Virus SARS-Cov-1 yang menurut diprediksi WHO saat itu akan mengakibatkan pandemi, beruntung saat itu tidak terjadi.

Bambang menegaskan Vaksin Sinovac sudah dijamin aman dan berkhaisat karena melalui tahap pengujian yang panjang.

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini