Ini 5 Fakta Kecelakaan Bus Sriwijaya yang Tewaskan 27 Penumpangnya

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Telah terjadi kecelakaan Bus Sriwijaya dengan rute Bengkulu – Palembang masuk jurang, di Liku Lemantang, Desa Perahu Dempo Pagar Alam, Sumatera Selatan, Senin, 23 Desember 2019 malam.

Berikut kumpulan fakta kecelakaan bus jurusan Bengkulu ke Palembang tersebut.

1. Jumlah korban meninggal 28 orang
Informasi yang didapatkan jumlah korban tewas dalam kecelakaan bus Sriwijaya hingga pukul 17.00 WIB, tercatat sudah 28 orang yang dinyatakan meninggal dunia dan 13 orang selamat.

2. Berkecepatan tinggi
Kecelakaan Bus Sriwijaya yang masuk jurang, berawal dari bus dengan nomor polisi BD 7031 AU itu berangkat dari Bengkulu menuju Palembang sekitar pukul 14.00 WIB. Saat itu bus membawa 50 orang penumpang, sepanjang perjalanan terdiri dari aspal mulus hingga melintas tikungan Lematang Indah KM 9 Kota Pagar Alam.

Kabid Humas Polda Sumatera Selatan Kombes Supriadi menyampaikan, saat melintas tikungan tersebut sekitar pukul 23.00 WIB bus melaju dengan kecepatan tinggi sehingga menabrak dinding pembatasan sehingga masuk ke jurang.

Kedalaman jurang sekitar 75 meter yang di dasarnya adalah aliran Sungai Lemantang.

3. Korban Terjepit
Evakuasi korban yang dilakukan Tim Basarnas dan tim gabungan berlangsung dua hari. Kapolres Pagar Alam AKBP Dolly Gumara mengatakan evakuasi dibantu warga sekitar dan anggota Polres Pagar Alam, Basarnas dan Tagana Palembang.

4. Lokasi Kecelakaan Dikenal Jalur Ekstrem
Kepala Bidang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ) kota Pagar Alam, Erwin mengatakan perlintasan dari Bengkulu ke Pagar Alam memang berliku. Lokasi kejadian memang terjal dan curam dengan tikungan tajam, sehingga dilengkapi rambu-rambu dan lampu jalan.

5. Sebelum Kecelakaan Bus Menabrak Mobil
Menurut salah satu korban selamat, Hasanah, sebelum bus terjatuh ke dalam jurang bus tersebut menabrak mobil travel, namun tidak menimbulkan korban jiwa. Meski begitu supir kedua kendaraan tersebut sempat perang mulut, namun akhirnya sepakat berdamai.(Nita Khairani)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Percepat Digitalisasi Sekolah Rakyat, Pemerintah Jalin Kolaborasi Lintas Sektor

Oleh: Laras Indah Sari Pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto terus mengakselerasi upayadigitalisasi pendidikan nasional melalui program Sekolah Rakyat. Skema kolaborasi lintassektoral pun digencarkan untuk mewujudkan transformasi digital yang menyeluruh dalampelaksanaan program pendidikan bagi masyarakat miskin dan miskin ekstrem tersebut. Kementerian Sosial bekerja sama dengan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI untuk mempercepat digitalisasi tata kelola Sekolah Rakyat. Dukungan BNI akan mencakupsistem administrasi digital bagi siswa dan guru mulai dari proses penerimaan peserta didikbaru, kartu pintar siswa, absensi elektronik, hingga Learning Management System (LMS) yang terintegrasi.  Selain itu, BNI juga menyiapkan sistem pengelolaan penyaluran dana dari Kemensos kesekolah, payroll guru, transaksi mitra seperti catering dan laundry, serta dashboard monitoring keuangan sekolah yang seluruhnya menggunakan sistem cashless melalui QRIS dan BNIdirect. Menteri Sosial Saifullah Yusuf atau Gus Ipul menilai digitalisasi menjadi kunci penting untukmodernisasi tata kelola Sekolah Rakyat. Menurutnya, digitalisasi administrasi akan membuatpengelolaan sekolah menjadi lebih efisien, transparan, dan minim kebocoran anggaran.  Melalui dashboard, pemerintah dapat memantau langsung data absensi, konsumsi gizi siswa, hingga kondisi keuangan sekolah secara real-time. Sistem digital BNI diharapkan dapatsegera direalisasikan dan diuji coba agar bisa langsung digunakan pada masa orientasi siswayang dimulai pada 14 Juli mendatang. Saat ini, proses renovasi gedung telah rampung, guru telah disiapkan, dan langkah berikutnya ialah pemasangan alat, kartu siswa, sistem absensi, serta dashboard laporan yang terintegrasi. Program Sekolah Rakyat hadir sebagai bentuk intervensi pemerintah untuk memutus matarantai kemiskinan struktural melalui jalur pendidikan. Sekolah Rakyat dirancang khususmenjangkau anak-anak dari keluarga desil 1 dan 2 dalam Data...
- Advertisement -

Baca berita yang ini