MATA INDONESIA, NUSA DUA – Inflasi yang lebih dari 50 persen menjadi salah satu jebakan Sri Lanka dan sejumlah negara bangkrut sebagai negara.
Namun, hal itu dijamin tidak terjadi di Indonesia, karena Kepala Institut Bank Indonesia, Yoga Affandi menilai kenaikan inflasi inti kita relatif lebih stabil.
“Tentu saja kita perlu mewaspadai ekspektasi inflasi yang datang dari sini,” kata Yoga di Nusa Dua Bali, Rabu 13 Juli 2022.
Alasan komponen inflasi inti di Indonesia masih terkelola dengan baik karena ekspektasinya masih mendekati 3 persen plus minus 1 persen.
Kondisi tersebut menurut Yoga tidak akan menjadi jebakan inflasi bagi Indonesia di masa datang.
Apalagi pertumbuhan ekonomi Indonesia masih tetap tinggi. Per kuartal-I, 2022 ekonomi mampu tumbuh 5,01 persen.
Meski begitu, kita juga harus lebih waspada lagi dengan berbagai kemungkinan yang menyeret Indonesia ke situasi buruk.