Inflasi Global Naik, Sinyal Pemulihan Ekonomi Nasional Makin Nyata

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-Inflasi pada Januari 2022 yang tercatat sebesar 2,18 persen (yoy) menjadi sinyal pemulihan ekonomi nasional. Pencapaian ini didorong oleh meningkatnya mobilitas dan aktivitas ekonomi masyarakat yang telah mampu mendorong sisi permintaan.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengatakan aktivitas ekonomi dunia terus meningkat, sehingga permintaan yang tinggi telah mendorong naiknya harga-harga komoditas esensial dan berdampak terhadap kenaikan inflasi global.

Pemerintah terus menjaga tren pemulihan ekonomi nasional dengan mencermati berbagai risiko pencapaian inflasi 2022, termasuk yang berasal dari imported inflation.

Di Indonesia, kata dia, inflasi Januari 2022 tercatat sebesar 2,18 persen (year on year/yoy). Secara bulanan, inflasi Januari 2022 sebesar 0,56 persen (month to month/mtm). Inflasi Januari 2022 merupakan tertinggi pada periode yang sama sejak 2019.

Capaian Inflasi Januari 2022, dipengaruhi oleh pergerakan pada seluruh komponen inflasi dengan komponen inti menjadi penyumbang andil tertinggi terhadap inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) Januari yakni sebesar 0,27 persen. Inflasi inti sebesar 0,42 persen (mtm) dan merupakan tertinggi sejak Agustus 2019.

Sementara secara tahunan, inflasi inti tercatat sebesar 1,84 persen dan juga tertinggi sejak September 2020. Peningkatan inflasi inti pada Januari 2022 terutama disebabkan adanya peningkatan harga komoditas ikan segar, mobil, tarif kontrak rumah dan sewa rumah.

Inflasi Volatile Food (VF) tercatat sebesar 1,30 persen (mtm), lebih rendah dibandingkan dengan inflasi VF bulan sebelumnya sebesar 2,32 persen (mtm) maupun rerata historis bulan Januari empat tahun terakhir sebesar 1,66 persen (mtm).

“Pemerintah akan terus berkoordinasi dengan Bank Indonesia maupun Pemerintah Daerah melalui Tim Pengendalian Inflasi Pusat dan Tim Pengendalian Inflasi Daerah untuk memitigasi berbagai tantangan pencapaian inflasi 2022 baik yang berasal dari global maupun domestik,” katanya.

Lebih lanjut, sebagai pembuka awal tahun, sinyal optimisme pemulihan ekonomi terus bertambah khususnya terlihat dari sektor manufaktur yang semakin menggeliat.

Terbukti, pada Laporan purchasing managers’ index (PMI) yang diterbitkan IHS Markit, output sektor manufaktur Indonesia kembali di posisi ekspansif sebesar 53,7 pada Januari 2022, lebih tinggi dari Desember 2021 yang mencapai 53,5.

“Kinerja sektor manufaktur yang terus terekspansif perlu diapresiasi. Pemerintah juga akan terus bekerja keras menciptakan iklim usaha yang kondusif sehingga performa positif ini dapat terus ditingkatkan,” ujarnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Apresiasi Profesionalitas Aparat dan Partisipasi Masyarakat Sukseskan Pilkada Papua Damai

Jayapura – Kapolda Papua, Irjen Patrige R Renwarin menyampaikan jajarannya sedang dalam proses menunggu rekomendasi dari Badan Pengawas Pemilu...
- Advertisement -

Baca berita yang ini