MATA INDONESIA, JAKARTA – Berkaitan insiden penembakan nelayan Indonesia, Sugeng, Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Republik Indonesia menuntut investigasi menyeluruh kepada pemerintah Papua Nugini.
Tuntutan itu disampaikan Pemerintah Indonesia kepada Kuasa Usaha ad Interim Kedutaan Besar Papua Nugini (PNG) di Jakarta.
Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia (WNI) Kemlu Judha Nugraha dalam sebuah wawancara radio mengaku sudah meminta verifikasi, kronologi dan investigasi penuh soal insiden tersebut.
“Investigasi menyeluruh perlu dilakukan, untuk mengetahui ada tidaknya penggunaan kekuatan yang berlebihan oleh tentara PNG,” ujar Yudha, Sabtu 27 Agustus 2022.
Sugeng, nakhoda KMN Calvin 02, asal Merauke, Papua tewas ditembak tentara Papua Nugini (PNGDF) pada Senin awal pekan ini dengan tuduhan masuk perairan PNG tanpa izin.
Sebagaimana dilaporkan ada tiga kapal nelayan yang masuk perairan PNG, dua di antaranya yaitu KMN Arsila dan KMN Baraka Paris berhasil ditangkap.
Satu kapal berusaha melarikan diri sehingga tentara PNG melepaskan tembakan.
Kementerian luar negeri meminta akses kekonsuleran terhadap Anak Buah Kapal (ABK) kedua kapal yang ditahan tersebut.
KMN Arsila 77 diawaki tujuh orang kru, dan KMN Baraka Paris diawaki enam orang kru.