MATA INDONESIA, JAKARTA – Bantuan sosial (bansos) sebagai bantalan dalam rangka pengalihan subsidi bahan bakar minyak (BBM) terbukti tidak menambah angka kemiskinan.
Hal itu diungkapkan Direktur Statistik Harga pada Badan Pusat Statistik (BPS), Windhiarso Ponco Adi di Jakarta, Jumat 2 September 2022.
Bukti itu terjadi di Indonesia pada 2013-2014 saat pemerintah menaikkan harga BBM.
“Kita punya pengalaman bagus di mana angka kemiskinan tidak terdampak,” kata Windhiarso.
Indonesia juga memiliki pengalaman buruk saat menaikkan harga BBM tanpa bantalan ekonomi pada 2005 yang mengakibatkan kenaikan inflasi dari 6,40 persen menjadi 17,11 persen.
Saat itu, pemerintah belum membuat program seperti bansos seperti sekarang sehingga memicu inflasi lumayan tinggi tersebut.
Akibatnya, kenaikan harga BBM pada Maret dan Oktober 2005 mengakibatkan naiknya tingkat kemiskinan dari 15,97 persen menjadi 17,75 persen.
Meski begitu, Windhiarso memastikan BPS akan melakukan kajian lebih dalam melalui survei sosial ekonomi nasional pada September 2022.
Hal ini bertujuan untuk mengetahui dampaknya kepada garis kemiskinan seiring realisasi kenaikan pendapatan masyarakat.