Indonesia Berpeluang Capai Bebas Emisi Karbon

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Upaya Indonesia dalam mengejar bauran Energi Baru Terbarukan (EBT) demi tercapainya target Net Zero Emission pada 2060. Semakin mendapat dukungan banyak pihak.

SUN Energy, sebagai perusahaan pengembang energi surya meyakini lewat pemanfaatan teknologi hijau di Ibu Kota Negara Baru merupakan wujud komitmen. Dan ini bisa meningkatkan target bauran energi dan memaksimalkan potensi energi surya di Indonesia.

Dionpius Jefferson, Chief Commercial Officer SUN Energy mengatakan hingga kini SUN mendukung penerapan energi baru terbarukan di Ibu Kota Negara Baru (IKN).

”SUN Energy juga terus berupaya dalam memberikan kemudahan akses pemanfaatan PLTS kepada berbagai industri. Melalui dukungan para mitra kerja kami, SUN Energy dapat terus memperlebar kiprahnya di industri ini,” ujar Dion, Sabtu 2 Maret 2022.

Penerapan energi surya memang tidak terlepas dari teknologi hijau. Teknologi ini adalah konsep pemanfaatan teknologi yang berbasis pada lingkungan.

Pemanfaatan teknologi hijau sebagai salah satu visi kehadiran Ibu Kota Negara (IKN), Nusantara.  Di mana salah satu penggerak utama IKN, Nusantara adalah Klaster Industri Teknologi Bersih. Memiliki misi penyediaan produk pendukung mobilitas dan utilitas yang ramah lingkungan. Dan pengembangan pada sektor ini akan fokus pada perakitan panel surya dan kendaraan listrik roda dua.

Ade Irfan Pulungan, Tenaga Ahli Utama KSP menuturkan Ibu Kota Negara Baru Nusantara akan menjadi kota masa depan di Indonesia. Dan ini dapat menjadi wajah baru Indonesia di kancah dunia.

“Melalui pengenalan konsep serta penerapan teknologi hijau di IKN. Tentu akan menunjang pemanfaatan Energi Baru Terbarukan demi tercapainya target Indonesia bebas emisi karbon,” kata Ade Irfan Pulungan.

RR Sri Gadis Pari Bekti selaku Analis Kebijakan Pusat Industri Hijau, Kemenperin memaparkan beragam kegiatan pembangunan rendah karbon. ”Kemenperin terus berupaya dalam meningkatkan efisiensi sumber daya industri. Dalam pengembangan industri berkelanjutan, dan secara aktif melakukan fasilitasi serta sosialisasi kepada para pelaku industri terkait dengan industri hijau,” ujar RR Sri Gadis Pari Bekti.

Hendra Iswahyudi, Dirjen Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi Kementerian ESDM menjelaskan bahwa potensi energi surya sebagai EBT mencapai 3.295 GW. Namun realisasinya baru mencapai 0.3% dari target.

“Capaian tersebut tentunya memacu Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral RI untuk terus mengambil langkah besar melalui pencanangan kebijakan strategis yang akan mendukung perkembangan Energi Baru Terbarukan (EBT),” jelas Hendra.

Fabby Tumiwa selaku Ketua Umum AESI atau Asosiasi Energi Surya Indonesia mengajak dan mengimbau masyarakat menggunakan PLTS. Terutama dalam kehidupan sehari-hari.

Bahkan dengan kehadiran wacana Ibu Kota Baru, AESI memproyeksikan potensi pemanfaatan energi surya, khususnya PLTS mampu memiliki kapasitas 2,500 sampai 8,100 MWp.

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini