MATA INDONESIA, JAKARTA – Imam Masjid New York, Shamsi Ali mengkritik kebijakan Presiden Jokow Widodo yang menyaratkan vaksin booster bagi pemudik. Padahal, hal ini tak berlaku saat ajang balapan MotoGP Mandalika.
Shamsi membandingkan kebijakan mudik dengan penonton yang hadir di MotoGP Mandalika. Pemerintah mewajibkan pemudik sudah vaksin booster, sementara penonton MotoGP Mandalika cukup vaksin dua kali.
Shamsi tidak mempermasalahkan soal vaksinnya, tetap dia menilai pada penerapan peraturan kadang kehilangan sense of justice.
“Apakah yang hadir di balapan motor Mandalika dipersyaratkan
Booster? Kalau tidak, lalu kenapa yang mudik ada syaratnya?” cuitnya, di akun Twitter pribadinya.
“Masalahnya bukan pada vaksin atau booster. Tapi pada penerapan aturan yang kadang kehilangan ‘sense of justice’. Tidak fair, itu meresahkan,” katanya.
Shamsi menegaskan tidak anti vaksin atau booster. Dia murni menyoroti peraturan yang kadang tidak adil.
“Jangan salah paham. Saya mendukung vaksin, bahkan booster. Tapi jangan aturan dibuat hanya ketika ada kaitan dengan agama (Islam). Di saat tahun baru/natal, tahun baru Cina, balap motor, dll, kenapa tidak ada aturan harus booster? Masalahnya di aturan yg menimbulkan rasa ketidakadilan,” ungkapnya.