MATA INDONESIA, JAKARTA-Para ilmuan mendengarkan ocehan bayi kelelawar mirip dengan ocehan bayi manusia. Kelelawar tersebut mengeluarkan suara ritmik dan mengulang-ulang.
“Mereka hanya mengoceh, dari matahari terbit sampai matahari terbenam, melatih suara mereka,” kata peneliti utama Dr. Ahana Fernandez.
Dr. Fernandez, berbasis di Museum Sejarah Alam di Berlin, mempelajari satu spesies yang sangat vocal kelelawar bersayap kantung besar, Saccopteryx bilineata. “Kelelawar-kelelawar ini bernyanyi seperti burung,” ujarnya.
Ia mengatakan mereka para kelelawar punya komunikasi vokal yang sangat rumit repertoar jenis bunyi-bunyian yang berbeda-beda.
Dr. Fernandez dan koleganya, yang menerbitkan temuan mereka di jurnal ilmiah Science, menganalisis rekaman bayi-bayi kelelawar mengoceh di tenggeran mereka.
Ada kekhasan yang terjadi saat mendengarkan ocehan mereka, di antaranya pengulangan bunyi-bunyian yang digunakan kelelawar dewasa dalam lagu mereka, Ritme dan repetisi, sangat mirip dengan bunyi “da-da-da” yang diucapkan bayi manusia dan percakapan manusia membutuhkan kendali yang sangat presisi pada organ penghasil suara.
Ocehan pada bayi dan balita adalah latihan yang sangat penting untuk mendapatkan kemampuan tersebut. Dan, para peneliti mengatakan, hal yang sama juga berlaku pada kelelawar.
“Kami tahu berbagai jenis bunyi yang dikeluarkan oleh kelelawar dewasa,” kata Dr. Fernandez.
Dan jenis-jenis yang muncul dalam ocehan bayi sangat mirip dengan bunyi kelelawar dewasa, jadi dirinya bisa mengenalinya dengan jelas.