IDI Sebut Virus Corona Cina Gak Ada Obatnya, Tetapi Bisa Dicegah dengan Cara Gampang

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Virus Corona Cina yang sedang melanda beberapa negara hingga kini belum ada obatnya atau antivirus untuk melawannya.

Orang yang terjangkit virus itu biasanya ditandai dengan batuk, pilek, demam tinggi, sesak napas dan nyeri otot.

Gejala tersebut muncul setelah dua hingga 14 hari yang bersangkutan terpapar. Ikatan Dokter Indonesia (IDI) melalui Ketua Dewan Pertimbangannya Prof Zubairi Djoerban mengingatkan belum ada antivirusnya.

Tetapi Zubairi meminta masyarakat lebih mengutamakan pencegahan menghadapi virus tersebut yaitu membiasakan mencuci tangan menggunakan sabun atau air mengalir selama 20 detik. Selain itu bisa juga dengan sanitizer alkohol.

Selanjutnya hindari mengusap mata, hidung, dan mulut sebelum cuci tangan. Hindarilah kontak dengan pasien terjangkit virus, tinggal di rumah apabila sakit, tutup mulut maupun hidung saat bersin.

Kasus virus korona pertama kali terjadi di Wuhan berawal dari masyarakat setempat yang mengkonsumsi ular. Setelah diteliti, ternyata ular tersebut memangsa kelalawar yang sudah terserang virus corona.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Stok BBM Dipertahankan Rata-Rata 20 Hari untuk Menjamin Kebutuhan Jelang Nataru

Oleh: Anggina Nur Aisyah* Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2025/2026, pemerintah menegaskankomitmennya dalam menjamin ketersediaan energi nasional melalui kebijakan strategismenjaga stok bahan bakar minyak pada rata-rata 20 hari. Kebijakan ini menjadi buktinyata kesiapan negara dalam mengantisipasi peningkatan kebutuhan masyarakatselama periode libur panjang, sekaligus memperkuat rasa aman publik terhadapkelangsungan aktivitas sosial, ekonomi, dan keagamaan. Penjagaan stok BBM tersebutmencerminkan perencanaan yang matang, berbasis data, serta koordinasi lintas sektoryang solid antara pemerintah, regulator, dan badan usaha energi nasional. Perhatian Presiden Prabowo Subianto terhadap kesiapan menghadapi arus Natal dan Tahun Baru memperlihatkan bahwa sektor energi ditempatkan sebagai prioritas utamadalam pelayanan publik. Presiden memastikan bahwa distribusi bahan bakar berjalanoptimal seiring dengan kesiapan infrastruktur publik, transportasi, dan layananpendukung lainnya. Pendekatan ini menegaskan bahwa pemenuhan kebutuhan energimasyarakat tidak hanya dipandang sebagai aspek teknis, melainkan sebagai bagian daritanggung jawab negara dalam menjaga stabilitas nasional dan kenyamanan publikselama momentum penting keagamaan dan libur akhir tahun. Langkah pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dengan mengaktifkan kembali Posko Nasional Sektor...
- Advertisement -

Baca berita yang ini